Produksi dan Lifting Minyak Pertamina Sukowati Per Oktober 2023 Lampaui Target

Produksi dan Lifting Minyak Pertamina Sukowati per Oktober 2023 lampaui target.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Operator Ladang Minyak dan Gas Bumi (Migas) Sukowati Blok Tuban, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field melaporkan kinerja bagus di penghujung tahun ini. Sebab produksi dan lifting minyak yang dicapai per Oktober 2023 tercatat di atas target.

Manager Pertamina EP Sukowati Field, Totok Parafianto mengatakan, rata-rata produksi minyak per akhir bulan Oktober 2023 sebanyak 4.756 barel per hari (barel oil per day/bopd), atau tercapai sekira 111,1% berbanding Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang dipasang pada 4.259 bopd.

Sedangkan untuk lifting minyak mengacu data per 31 Oktober 2023, tercatat mencapai 4.293 bopd. Secara persentase raihan ini mencapai 102,3% dari RKAP yang dipasang di angka 4.216 bopd oleh korporasi.

“Selisihnya kurang lebih mencapai 463 bopd lebih banyak dari target produksi,” kata Totok Parafianto kepada SuaraBanyuurip.com, Senin (13/11/2023).

Dari 19 sumur aktif pada total 38 sumur secara keseluruhan di Pertamina EP Sukowati Field, rata-rata produksi maupun lifting yang digapai tercatat relatif stabil sepanjang tahun 2023. Bahkan cenderung di atas target.

Baca Juga :   Usai Sosialisasi, Pertamina EP Sukowati Berikan Pelatihan Pertanian Organik

Tak hanya dari sisi operasional yang baik, anak Perusahaan Pertamina Hulu Energi berkomitmen tinggi dalam aktivitas operasi dan produksi dengan mengedepankan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan atau HSSE pada berbagai aktivitas di lapangan. Serta sebagai landasan bagi semua pekerja.

“Alhamdulillah, hingga hari ini berhasil mempertahankan zero accident, ini merupakan komitmen kami bersama,” ujar Totok.

Untuk diketahui, dalam pemahaman umumnya di Indonesia, minyak mentah dan gas bumi yang di angkat dari dalam perut bumi disebut dengan data produksi. Sedangkan data lifting dipahami sebagai gas bumi dan minyak mentah yang dapat di angkat ke permukaan dan dijual.

Mengenai data produksi, titik ukurnya dinilai dari jumlah migas yang dapat dikeluarkan dari dalam reservoir melalui sumur-sumur produksi yang ada. Sedangkan titik ukur data lifting dinilai dari titik penjualan atau sering juga disebut “titik serah” atau dalam bahasa Inggris disebut point of delivery.(fin)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *