Update Terkini Produksi Gas Jambaran-Tiung Biru

Gas JTB.
Komisaris Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Taufan Hunneman bersama Komite Audit serta jajaran manajemen saat mengunjungi Lapangan Gas JTB.

SuaraBanyuurip.com – d suko nugroho

Bojonegoro – Produksi lapangan gas Jambaran – Tiung Biru (JTB) yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah mencapai kisaran 130 juta standart kaki kubik per hari (MMSCFD) dari target 192 MMSCFD.

Produksi dari lapangan yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) ini dialirkan ke pipa distribusi Gresik – Semarang untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Adapun pengguna dari gas JTB ini diantaranya adalah PLN untuk sumber pembangkit listrik dan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik (PKG).

Update terkini produksi gas JTB tersebut disampaikan General Manager PEPC Zona 12, Mefredi, saat menerima kunjungan kerja Komisaris Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Taufan Hunneman ke Zona 12.

Taufan bersama Komite Audit serta jajaran manajemen lainnya menyempatkan diri untuk mengecek secara langsung Gas Processing Facilities (GPF) di Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), Jumat (18/11/2023).

Dalam kesempatan kali ini Taufan memberikan apresiasi kepada seluruh pekerja serta jajaran manajemen PEPC Zona 12 yang selalu bersemangat menjalankan operasinya dalam mendukung ketersediaan energi. Selain itu juga, dirinya mengaku bangga kepada para perwira yang terus menjaga aspek HSSE dalam setiap pelaksanaan kegiatannya.

Baca Juga :   Bojonegoro Penyumbang Minyak Terbesar di Wilayah Jabanusa

“Terima kasih kepada seluruh rekan-rekan yang sudah melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Dan juga kepada seluruh jajaran manajemen agar tetap mempertahankan performance yang telah dicapai selama ini, sehingga kita dapat mencapai hasil yang optimal,” ungkapnya.

Sementara itu, Mefredi didampingi manajemen PEPC Zona 12 lainya menyampaikan terima kasih atas atensi dan dukungan dari Board of Commissioner (BOC) beserta jajaran secara langsung dalam melaksanakan tugas operasi di JTB ini. Menurutnya beberapa masukan dan support ini sangat membantu dalam menghadapi tantangan yang ada sehingga timnya dapat melakukan tugas dengan baik.

“Kami menyampaikan terima kasih atas support dari jajaran BOC untuk melihat secara langsung situasi di lapangan. Dengan demikian kami juga mendapat feeding untuk perbaikan di mas depan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima suarabanyuurip.com.

Usai mendapatkan pemaparan terkait status JTB, rombongan melakukan kunjungan ke GPF guna mengetahui kondisi terkini dari fasilitas ini. Selain membahas lapangan gas JTB, dalam kunjungan ini Komisaris Utama PEPC juga berdiskusi bersama para Secondee PEPC yang ditempatkan di lapangan minyak Banyu Urip yang dioperatori oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Seperti diketahui bersama, selain menjadi operatori lapangan gas JTB PEPC Zona 12 juga memiliki participating interest (PI) di lapangan minyak Banyu Urip.

Baca Juga :   Tantangan dan Arah Kebijakan CCS Dalam Catatan Pushep

Secara prinsip GPF di Lapangan JTB telah beroperasi sejak September 2022 lalu. Kini, suplai gas dari JTB telah mengalir ke end user untuk memenuhi kebutuhan energinya. Selain memenuhi kebutuhan industri, 0,2 MMSCFD gas dari JTB juga diperuntukan pada pemenuhan konsumsi jaringan gas (Jargas) yang ada di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Adapun total jam kerja selamat dari PEPC JTB hingga Oktober 2023 telah tercatat mencapai 64.560.145 jam.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *