SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Produksi gas dari proyek strategis nasional (PSN) Jambaran Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, saat ini berada pada kisaran 175 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Produksi itu belum mencapai target 192 MMscfd yang ditetapkan Pertamina EP Cepu (PEPC).
Manager ComRel CID PEPC, Rahmat Drajat mengatakan, hingga April 2024 JTB sudah memproduksi gas sebesar 175 MMSCFD.
“Angka tersebut, telah menyesuaikan dengan penyerapan gas dari buyer atau kemampuan serap dari sejumlah pembeli,” katanya, Jumat (10/5/2024).
Rahmat mengatakan, Pertamina EP Cepu dalam menjalankan operasi di proyek JTB sudah melakukan berbagai upaya menjaga capaian produksi. Yakni dengan menjaga aspek-aspek reliability and integrity fasilitas produksi atau Gas Processing Facilities (GPF) pada fase operasi agar beroperasi 100 persen.
“Termasuk implementasi penerapan aspek HSSE dalam operasi perusahaan dan melakukan upaya optimasi penyerapan gas JTB sesuai komitmen buyer/PJBG,” tegasnya.
Selain memproduksi gas, Rahmat menambahkan, lapangan gas Jambaran Tiung Biru juga memproduksi produk sampingan berupa kondensat dengan produksi sebesar 46138.70 BBLS hingga April 2023.
Produksi lapangan gas JTB terus meningkat. Per November 2023 lalu telah mencapai kisaran 130 MMSCFD dan meningkat pada April 2014 menjadi 175 MMSCFD.
Produksi gas dari lapangan JTB dialirkan ke pipa distribusi Gresik-Semarang untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Adapun pengguna dari gas JTB ini diantaranya adalah PLN untuk sumber pembangkit listrik dan pabrik pupuk PT Petrokimia Gresik (PKG).
Berdasarkan laporan rapat umum pemegang saham (RUPS) tahun 2023, produksi gas PEPC tahun 2023 mencapai 207.84 MMSCFD yang didapat dari Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris (PEPC Share 45%) dan Lapangan Jambaran Tiung Biru (PEPC Share 92%).
“Produksi minyak mentah (PEPC share 45%) rata-rata 71.22 MBOPD. Produksi ini melebihi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan atau RKAP 2023 yang ditetapkan sebesar 58.01 MBOPD atau 122.76% dari target,” tambah Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu, Muhamad Arifin.(jk)