Operator Migas Blok Cepu Tanam 400 Pohon di Bojonegoro

PEDULI LINGKUNGAN : Operator Blok Cepu, EMCL bersama pihak terkait saat tanam pohon trembesi dan pule di Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari

Bojonegoro – Upaya mendukung program penghijauan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur,  Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) minyak dan gas bumi (Migas) Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu,  ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) melakukan tanam pohon.

Anak perusahaan raksasa migas Paman Sam itu menanam 400 batang bibit pohon trembesi dan pule di wilayah Kecamatan Kedungadem, Senin (27/11/2023). Hal itu sekaligus untuk memperingati hari tanam pohon sedunia tahun 2023.

Selain itu, kegiatan tersebut juga merupakan rangkaian Program Penguatan Keamanan dan Keselamatan melalui Penyediaan Penerangan Jalan Umum (PJU) Tahun 2023 yang diprakarsai oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan EMCL di fasilitasi oleh IDFoS Indonesia.

Hadir dalam perhelatan yang berpusat di Balai Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem antara lain IDFoS Indonesia, EMCL, para kepala desa penerima manfaat, Kecamatan Kedungadem, DPKPCK, Koramil dan Polsek Kedungadem, Kepala SDN Panjang 1, Asper Tondomulo, dan sejumlah awak media.

Community Relation Supervisor EMCL, Feni Kurnia Indiharti (paling kiri) dan Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo (berdiri memegang mic) dalam seremoni di Balai Desa Panjang, Kecamatan Kedungadem.

Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo mengatakan, sebanyak 300 pohon pule dan 100 pohon trembesi ditanam di Desa Mlideg, Desa Panjang, Desa Tondomulo, dan Desa Dayukidul. Ke empat desa tersebut adalah desa penerima manfaat program penerangan jalan lingkungan dari EMCL.

Penanaman pohon ini sebagai bukti aksi nyata mendukung program penghijauan untuk menjaga lingkungan di Bojonegoro.

“Dari pohon yang ditanam kami harap bisa menjadi peneduh dan sekaligus bisa menambah keindahan visual lingkungan,” kata Joko Hadi Purnomo.

Alumnus SMA Negeri 2 Bojonegoro 1997 ini mencatat, berdasar data BPPD Bojonegoro diketahui ada 130 dusun di 73 terdampak perubahan iklim berupa kekeringan per bulan Oktober 2023. Data ini menjadi isu yang ramai diperbincangkan.

“Di lain sisi, suhu harian rata-rata Bojonegoro pada musim kemarau ini mencapai 37,2°C, bahkan pernah beberapa hari suhu terik di siang hari mencapai 41°C,” ujar Joko.

“Untuk mencegah dampak yang lebih luas, memperbanyak pohon yang ditanam dipandang menjadi salah satu solusi perubahan suhu dan iklim yang akan terjadi,” lanjutnya.

Sementara itu Comunity Relations Supervisor EMCL, Feni Kurnia Indiharti menyatakan, bahwa tanam pohon adalah upaya untuk mendukung program penghijauan yang dilaksanakan Pemkab Bojonegoro.

“Tujuannya untuk menjaga lingkungan,” bebernya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *