Mas Teguh Terkesan Bendung Gerak, Manfaatnya Luar Biasa Bagi Masyarakat

Mas Teguh.
Teguh Haryono atau Mas Teguh Calon legislatif (Caleg) DPR RI merasa PDI Perjuangan Dapil IX (Bojonegoro dan Tuban) berbincang dengan warga yang sedang memancing di Bendung Gerak Desa Padang, Kecamatan Trucuk.

SuaraBanyuurip.com –  Teguh Haryono atau akrab disapa Mas Teguh sengaja datang dan melihat dari dekat keberadaan Bendung Gerak di Desa Padang, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Calon legislatif (Caleg) DPR RI merasa PDI Perjuangan Dapil IX (Bojonegoro dan Tuban) ini bersyukur dan memuji karya para insinyur ini, karena Bendung Gerak memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.

Disamping untuk mengatur debet air dalam mengendalikan banjir, ternyata bendung gerak juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Banyak pemancing yang mengantungkan hidup dari ikan yang ada di bendung gerak ini.

Mas Teguh sempat berbincang dengan para pemancing yang mengais rejeki di bendung gerak bengawan Solo. Uniknya mereka memancing dengan botol bekas, yang di desian khusus, sehingga ikan akan terjebak di dalam botol.

“Ini luar biasa, Bendung Gerak yang merupakan hasil karya dari Insinyur sangat bermanfaat bagi masyarakat, selain untuk mengatur debet air, ternyata ada berkah tersendiri bagi warga, dengan memancing ikan wader di bawah arus bendung gerak untuk di jual, sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Mas Teguh.

Baca Juga :   Mas Teguh Dorong BUMDes Bisa Menjadi Tulang Punggung Ekonomi Desa

Bengawan Solo yang melintasi Kabupaten Bojonegoro menjadi berkah bagi masyarakat sepanjang alirannya, karena air bengawan yang tak pernah kering dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi pertanian.

Selain itu ikan yang melimpah juga menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat, dengan mengambil ikannya untuk dikonsumsi sendiri atau dijual guna menutupi kebutuhan.

Warga Desa Padang banyak berburu ikan wader di bawah Bendung Gerak bengawan Solo untuk dijual.

Menurut salah satu pemancing, Imam Pujianto, setiap hari ia bersama rekan-rekanya mancing ikan wader dengan botol. Dalam sehari bisa mendapat 20 – 30 kilogram wader.

Hasil tangkapannya kemudian di jual di warung dan cafe yang ada di Bojonegoro, harga per kilonya ia jual dengan harga Rp. 15.000.

“Lumayan, hasilnya dapat memenuhi kebutuhan sehari hari,” ujarnya saat berbincang-bincang dengan Mas Teguh. (red/adv)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *