SuaraBanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Dandi Suprayitno menyebutkan, bahwa kandungan semburan air campur lumpur di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terindikasi aman dikonsumsi bagi manusia dan tanaman.
“Kami telah melakukan pengambilan sampel, namun pada hari ke dua saat kami ingin pastikan kembali kandungan air, semburan itu ternyata sudah berhenti, bahkan kering,” kata Dandi Suprayitno kepada SuaraBanyuurip.com, Jumat (29/12/2023).
Hasil sementara penelitian laboratorium lingkungan, menunjukkan air tersebut tidak mengandung bakteri berbahaya, termasuk Escherichia Coli (E. Coli). Begitu pula derajat keasaman atau pH air dikatakan normal di angka 6,63 dengan suhu 34⁰ Celcius.
“Sesuai Permenkes, standar baku mutu air tersebut memenuhi, insya allah tidak berdampak (buruk) bagi manusia dan tanaman, sehingga nampaknya juga aman dikonsumsi,” terang mantan Kepala Dinas Pendidikan.
Oleh sebab itu, Dandi menilai, peristiwa semburan air campur lumpur itu adalah kejadian alam yang biasa. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim melalui Dinas Sumber Daya Mineral agar ada tindak lanjut karena hal itu bukan kewenangan pemerintah kabupaten.
“Karena tidak ada lagi semburan, kami juga sudah meminta kepada pemerintah desa dan kecamatan agar lubangnya ditutup dan diratakan agar tidak berbahaya bagi anak-anak,” tandasnya.
Diwartakan sebelumnya, semburan air bercampur lumpur diiringi bau belerang terjadi lagi di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (26/12/2023). Semburan yang keluar dari sumur bor yang sama ini sebelumnya pernah terjadi pada 2021 silam.
Sumur yang dibor sekitar bulan Agustus 2021 lalu itu berada di pekarangan depan milik Samirin. Pria berusia 70 tahun lebih ini awalnya dikejutkan suara menggelegak pagi hari sekitar waktu subuh, antara pukul 04.00 WIB. Suara tersebut berasal dari sumur yang berada di halaman rumahnya.
“Setelah saya keluar rumah, air sudah menyembur ke atas sekira 1 meter,” katanya saat diwawancarai SuaraBanyuurip.com di lokasi, Selasa (26/12/2023).
Sementara itu, peristiwa ini telah ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, Muhammad Hanif dan beberapa rekannya yang telah meninjau lokasi untuk mengambil sampel air bercampur lumpur tersebut. Dia juga meminta para warga untuk tidak panik atas terjadinya semburan air.
Sementara ketika disinggung berkenaan kandungan semburan air tersebut apakah sama ataukah berbeda dengan semburan sebelumnya, Kepala DLH Bojonegoro, Dandi Suprayitno menyatakan, bahwa belum ada data yang valid mengenai hal itu.
“Belum ada data valid, masih perlu untuk diuji laboratorium,” tandasnya.(fin)