Dirut PT ADS Bojonegoro Jelaskan Bisnis Migas Blok Cepu ke Mahasiswa Unigoro

Unigoro.
Dirut PT ADS, M Kundori menjelaskan tentang bisnis migas Blok Cepu saat menjadi dosen tamu di kuliah umum Unigoro.

SuaraBanyuurip.com – Program studi (Prodi) Manajemen Ritel Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar kuliah umum di Gedung Mayor Sogo Unigoro, pada Senin (15/1/24). Kuliah umum menghadirkan M. Kundori, Direktur Utama (Dirut) PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), BUMD Bojonegoro, Jawa Timur.

Kuliah umum Prodi Unigoro mengusung tema Peran dan Strategi Perusahaan Daerah dalam Mendongkrak Ekonomi Berkelanjutan.

Rektor Unigoro, Tri Astuti Handayani.mengatakan, tujuan utama Unigoro mewajibkan kuliah umum dan kuliah praktisi di setiap prodi adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi mahasiswa. Tema yang dipilih dalam kuliah umum kali ini dinilai menarik untuk mahasiswa.

“Kita perlu tahu bagaimana strategi BUMD dalam melakukan berbagai upaya memenuhi target penghasilan yang diserahkan kepada daerah. Selain itu mahasiswa juga bisa belajar bagaimana menjadi pemimpin yang bisa menjual ide dan gagasan untuk memanfaatkan potensi lokal,” ucapnya.

Di hadapan para mahasiswa, Kundori menceritakan kiprah PT. ADS Bojonegoro sebagai perusahaan daerah. PT. ADS Bojonegoro didirikan pada 2002 untuk ikut serta dalam pengelolaan migas Blok Cepu dalam bisnis penyertaan modal (Participating Interst/PI).

Kundori menjelaskan PT. ADS Bojonegoro berinvestasi di bidang industri migas. Profit atau dividen yang didapat menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD).

“Tahun 2022, dividen yang kita setorkan sebanyak 10 Juta USD. Namun di tahun 2023 dividennya menurun jadi 8 Juta USD. Kita tidak bisa memungkiri bahwa bisnis minyak sekarang mengalami penurunan. Sepuluh tahun lagi kontrak eksplorasi migas di Blok Cepu akan selesai,” ungkapnya.

Kundori menuturkan, di sektor ritel PT. ADS Bojonegoro tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha hilirisasi migas. Minyak-minyak mentah bisa diproduksi menjadi aspal, oli, tinner, atau produk petrochemical lainnya. Sayangnya usaha hilirisasi migas di Bojonegoro belum berjalan maksimal.

“Kita perlu membuat kajian investasi, kajian bisnis, dan kajian pasar yang tepat. Menguji keberlanjutan usaha itu tidak mudah. Butuh kolaborasi untuk exercise. Salah satunya dengan cara mencoba berbagai unit usaha,” tuturnya.

Pria yang pernah menjabat Ketua Ademos Indonesia ini melanjutkan, selain menjadi sumber utama PAD, sebagai BUMD juga turut berperan meningkatkan pembangunan daerah. Seperti menyalurkan dana tanggungjawab sosial perusahaan (corporate social responbility/CSR) untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

“Juga meningkatkan investasi di Bojonegoro dengan cara menjalin kerja sama dengan perusahaan lain untuk mengembangkan Blok Cepu,” pungkas Kundori.

Mahasiswa prodi manajemen ritel tampak antusias dengan topik kuliah umum kali ini. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berdiskusi tentang seluk-beluk industri hulu dan hilir migas di Bojonegoro.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *