SuaraBanyuurip.com – Pakar Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan), Dr. Teguh Haryono mengingatkan aspek budaya seharusnya menjadi bagian penting dalam agenda penguatan pertahanan.Mas Teguh yang merupakan Caleg DPR RI PDI Perjuangan Dapil (Bojonegoro – Tuban) percaya bahwa pertahanan budaya yang baik bakal membuat bangsa Indonesia memiliki karakter yang lebih kuat dalam hubungan dan pergaulan internasional.
“Maka, saya ingin di dalam forum yang baik ini jangan sampai konsentrasi di militer, tapi non-militer kita lupakan. Yang penting juga itu ketahanan budaya kita. Kalau kita mempunyai ketahanan budaya yang lebih baik, kita akan menjadi bangsa yang dihargai di dunia,” kata Teguh Haryono dalam Dialog Aktual “Mengukur Komitmen Memperkuat Pertahanan RI.
Mas Teguh menjelaskan bangsa Indonesia sudah mendapatkan banyak manfaat dari keberadaaan kebudayaan di sekelilingnya. Mulai dari pengobatan hingga desain rumah adat yang melindungi masyarakat dari ancaman musibah alam.
“Daru situ saya faham, bahwa pertahanan terbaik bangsa Indonesia adalah kebudayaan. Misalnya ilmu kedokteran, leluhur kita sudah ratusan tahun bahkan ribuan tahun mencatat atau punya ilmu titen, tanaman ini ditambah bijian itu untuk penyembuhan penyakit A,” ujar pria asli Bojonegoro kelahiran Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru ini.
“Demikian juga dengan insinyur, sudah ratusan tahun nenek moyang kita memiliki struktur dan desain rumah atau sistem pemukiman yang sangat baik untuk berlindung dari kondisi alamnya. Dari sinilah saya pingin mengatakan bahwa Pertahanan terbaik bangsa Indonesia adalah kebudayaannya. Mulai dari meja makan, ragam kuliner sampai dengan arsitektur rumahnya,” tegas Mas Teguh.
Bagi Mas Teguh, perkembangan keamanan siber juga semakin penting dan memiliki tantangan yang semakin kompleks di masa depan. Karena itu penting bagi pemerintah untuk mulai memfokuskan perhatian tidak hanya kepada alat utama sistem senjata (Alutsista).
“Siber itu penting karena justru ke depannya ke arah sana tantangannya. Sudah mulai dilakukan (pengembangan Cyber Security), dan saya rasa kita sudah mulai harus konsentrasi juga, tidak hanya kepada alat-alat alutista,” tuturnya.
Mas Teguh juga menegaskan pentingnya pemberdayaan anak bangsa untuk terlibat dalam pendidikan keamanan siber.
“Kelompok ini akan menjadi pasukan-pasukan keamanan siber yang menjaga kedaulatan digital bangsa Indonesia,” pungkas mantan pimpinan PT Tripatra yang pernah memperjuangkan kontraktor lokal Bojonegoro terlibat di proyek minyak Banyu Urip, Blok Cepu ini. (Adv/red)