Sekda Bojonegoro Nurul Azizah Terjun Langsung ke Lokasi Terdampak Banjir

Sekda Nurul Azizah saat meninjau permukiman warga tergenang banjir di Lorong 3 Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Bojonegoro.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Nurul Azizah tak segan terjun langsung berbasah-basah ke berbagai lokasi yang terkena banjir, Senin (11/03/2024).

Kehadiran perempuan yang pernah mendapat penghargaan sebagai camat teladan se Jatim ini guna memastikan secara langsung kondisi para warga terdampak banjir di permukiman. Sebagai tindak lanjut kemudian agar para warga mendapatkan bantuan pemerintah.

“Kami lihat langsung, kalau di sisi Bengawan Solo kedalaman (ketinggian) banjir hampir sampai 1 meter, sedangkan di lorong 1 sampai dengan lorong 4 ketinggian sekitar 70 cm,” kata Nurul Azizah saat di Kelurahan Ledok Wetan, Kecamatan Kota.

Perhatian pemerintah disebutnya juga segera diwujudkan, berdasar perintah Pj Bupati pihaknya bersama BPBD memberikan bantuan diantaranya berupa sembilan bahan pokok (sembako) dan mendirikan dapur umum yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dapur umum tersebut ada di rumah Kepala Desa Sukoharjo dan Leran Kecamatan Kalitidu. Sedangkan untuk warga terkena banjir yang ada di Kecamatan Kota ada dapur umum di shelter Dinas Sosial Provinsi Jatim, setelah makanan siap tersaji kemudian didistribusikan ke pengungsian, salah satunya di Gedung Serba Guna.

“Jadi masyarakat yang saat ini belum bisa memasak sudah disiapkan oleh BPBD, dan kami juga sinergi dengan dinas kesehatan memberikan fasilitas pengobatan gratis di Gedung Serba Guna,” beber Nurul Azizah.

Sekda Nurul Azizah saat menemui para warga Kelurahan Ledok Wetan yang kebanjiran.
Sekda Nurul Azizah (tengah) saat menemui para warga Kelurahan Ledok Wetan yang kebanjiran.

Kehadiran Sekda yang dikenal santun dan ramah ini disambut gembira para warga Kelurahan Ledok Wetan. Oscar, salah satu warga terdampak mengaku berterima kasih atas kunjungan lapangan terhadap mereka.

Pemuda 25 tahun ini pun menitipkan harapan berupa langkah-langkah mitigasi banjir agar tidak selalu berulang.

“Sebab, banjir ini tentu menggangu kegiatan kami sehari-hari,” ucap remaja yang terpaksa menutup sementara usahanya dalam jasa cuci sepatu.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny menyebutkan, luapan Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur hingga saat ini menerjang 39 desa di 11 kecamatan.

Luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa ini juga merendam rumah 682 KK (kepala keluarga). Selain permukiman penduduk, Bengawan Solo juga merendam infrastruktur publik. Lahan pertanian juga terdampak seluas 848 hektar.

“Bengawan Solo masih pada posisi siaga merah dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 14.79 pielschal pada pukul 15.00 WIB,” tandas Ani, sapaan akrabnya.(fin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *