PWI Kritik Polres Blora tentang Pembinaan Wartawan

Ketua PWI Blora, Jawa Tengah, Heri Purnomo.
Ketua PWI Blora, Jawa Tengah, Heri Purnomo.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Blora – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Blora, Jawa Tengah melontarkan kritik atas kegiatan yang digelar oleh Polres Blora bertajuk “Pembinaan Wartawan Kapolres Blora kepada Wartawan Kabupaten Blora” yang dihelat pada Jumat, 29 Maret 2024.

Dalam acara tersebut Polres Blora mengundang sejumlah wartawan di Blora, untuk menghadiri acara yang dipusatkan di gedung Arya Guna setempat saat menjelang berbuka puasa.

Ketua PWI Blora, Heri Purnomo mengatakan, bahwa wartawan dilindungi oleh Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan didalamnya yaitu Pasal 7 ayat (2) disebutkan bahwa wartawan adalah profesi yang memiliki dan harus menaati Kode Etik Jurnalistik.

Selain itu UU Pers mengatur pembentukan lembaga Pers dan Media Massa. Lembaga resmi tersebutlah yang melakukan pembinaan terhadap wartawan, PWI adalah salah satunya.

Polres Blora
Kegiatan pembinaan wartawan yang dilaksanakan oleh Polres Blora kepada wartawan dikritik oleh PWI Blora.

Setiap tahunnya, PWI menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) serta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sebagai bentuk pembinaan dan ujian kepada semua wartawan, agar menjadi jurnalis yang profesional dan kompeten.

“(jadi yang membina) Bukan Polres. Ini kok jadi rancu ya, masalahnya selama ini kita menjadi mitra. Bahkan kita pernah menggelar pelatihan terhadap Humas Polres maupun lainnya,” kata Heri Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima Suarabanyuurip.com, Senin (01/04/2024).

“Mohon maaf, (kegiatan pembinaan itu) seolah-olah melecehkan profesi wartawan,” lanjutnya.

Heri, sapaan akrabnya mengaku, PWI sebagai lembaga pers tertua di Indonesia, miris melihat judul kegiatan tersebut.

“Kita kan bukan anggota mereka (Polres). Kenapa harus dilakukan pembinaan oleh mereka. Apa salah kita, harus dibina oleh lembaga vertikal seperti mereka. Kita punya lembaga sendiri,” tegasnya.

Ia berharap wartawan atau jurnalis memahami hal ini. Profesi Wartawan adalah mulia, jangan sampai dilecehkan.

“Semua orang butuh uang, namun jangan merendahkan profesi Wartawan”, tandas Heri.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *