Dinsos Jatim Gelar Family Gathering Penanganan ODGJ

Dinsos Jatim gelar family gathering penanganan korban pasung psikotik berbasis keluarga.
BEBAS PASUNG : Berkolaborasi dengan Dinsos Bojonegoro, Dinsos Jatim saat menggelar family gathering penanganan korban pasung psikotik berbasis keluarga.

SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko

Bojonegoro – Dalam rangka optimalisasi penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) bidang rehabilitasi sosial dan sebagai salah satu bentuk respon terhadap permasalahan korban pasung psikotik, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur (Dinsos Jatim) berkolaborasi dengan Dinsos Kabupaten Bojonegoro mengadakan kegiatan family gathering sebagai program prioritas Gubernur Jatim dalam penanganan ODGJ melalui program Jatim bebas pasung, Selasa (30/04/2024).

Mengingat ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) kerap menerima diskriminasi dari masyarakat karena dianggap berperilaku menyimpang. Padahal, dengan penanganan yang tepat, ODGJ tidak meresahkan atau membahayakan orang lain seperti anggapan umum.

Kepala Dinsos Bojonegoro, Arwan menyampaikan, bahwa kegiatan Family Gathering pasung ini digelar dengan harapan terwujudnya sinergitas antar lembaga dengan pemangku kebijakan dalam menangani korban pasung di Kabupaten Bojonegoro menuju Jatim bebas pasung.

“Di dalam penanganan pasung, tidak boleh mengabaikan keamanan dan keselamatan masyarakat. Karena itu semua pihak agar saling bersinergi dalam menangani pasung, sehingga bisa menjaga klien setelah kembali ke masyarakat,” kata Arwan.

Pasung adalah kondisi penderita ODGJ yang dilakukan dengan tindakan pengasingan dan pengekangan terhadap pasien atau orang dengan penderita gangguan jiwa.

“Seperti di belok, dirantai atau dikurung dalam kamar,” ujarnya menjelaskan.

Peksos Madya Dinsos Provinsi Jatim, Suroto berharap, Kabupaten Bojonegoro bisa mewujudkan bebas pasung, sesuai dengan program Gubernur Jatim dalam penanganan ODGJ melalui program Jatim bebas pasung 2024.

“Sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah dari Dinsos Provinsi, Dinsos Kabupaten Bojonegoro, RSJ Menur, Dinas Kesehatan Bojonegoro. Dan sebagai peserta dalam kegiatan ini yaitu dari kepala desa, perangkat desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, tokoh masyarakat dan keluarga klien,” imbuh Kabid Rehabilitasi Sosial Bojonegoro, Eka Puspitasari.

Sementara Pendamping Pasung Kabupaten Bojonegoro, Pipit Anggraini menjelaskan, dari tahun ke tahun jumlah penderita ODGJ Pasung di Bojonegoro mengalami penurunan. Saat ini jumlah ODGJ yang dipasung 8 orang dan bebas perawatan 4 orang tahun 2024,  dengan kondisi terpantau serta terverifikasi dalam penanganannya.

“Harapannya semoga dapat segera dibebaskan dan kembali normal diterima oleh masyarakat,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, ODGJ mengalami gangguan kejiwaan yang menyebabkan perubahan pada cara berpikir, perasaan, emosi, hingga perilaku mereka sehari-hari dan sebagai akibatnya penderita ODGJ sulit berinteraksi dengan orang lain.(sam)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *