SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Tercatat ada 7.428 siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Bojonegoro, Jawa Timur lulus tahun 2024 ini. DPRD Bojonegoro menyebut lulusan tersebut, berpotensi menambah angka pengangguran di Kabupaten Bojonegoro.
Kasi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro Agung Prijono mengatakan, tahun ini tercatat ada 7.428 siswa SMK yang lulus.
“Lulusan itu berasal dari 5.606 siswa SMKN dan 1.822 siswa SMK Swasta,” katanya, Senin (6/5/2024).
Dia mengatakan, lulusan SMK sangat minim untuk siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi, yakni sekitar 15 persen. Sisanya mereka melanjutkan bekerja dan berwirausaha.
“Tidak banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi, rata-rata siswa lulusan SMK memilih untuk bekerja sesuai jurusan,” katanya kepada suarabanyuurip.com.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Bojonegoro Muchlasin Afan mengatakan, Kabupaten Bojonegoro harus mempunyai strategi untuk mengantisipasi pengangguran, dengan adanya lulusan siswa SMK.
“Karena jika banyak lulusan SMK yang kebingungan mencari pekerjaan akan menambah angka pengangguran,” katanya.
Dia mengatakan, antisipasi ini bisa dilakukan dengan cara bekerja sama dengan perusahaan besar, atau perusahaan lokal yang ada di Bojonegoro. Apalagi para siswa yang lulus dari SMK sudah memiliki bekal keterampilan sesuai jurusannya.
“Sehingga tidak harus membekali skil, dan bisa langsung diarahkan untuk bekerja sesuai jurusan,” katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro, Kiki Ferdiana sebelumnya menyampaikan, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menjadi indikator untuk mengukur penduduk usia kerja yang aktif di dalam perekonomian.
“Angkatan kerja pada 2023 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2022 lalu yaitu sebesar 72,16 persen,” katanya, kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (29/2/2024).
Meningkatnya penduduk usia kerja karena jumlah penduduk di Bojonegoro bertambah. Sehingga, kata dia, angka pengangguran juga akan ikut bertambah.
Kiki, sapaan akrabnya, menjelaskan tingkat pengganguran di Bojonegoro, pada 2022 masih tembus di angka 34.414 orang. Sedangkan pada 2023 tembus di angka 36.411 orang.
“Secara persentase angka pengangguran di Bojonegoro turun. Yakni tahun 2023 sebesar 4,63 persen jika dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar 4,69 persen,” ujarnya.(jk)