SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Badan penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro resmi menghentikan pencarian korban diduga tenggelam di aliran Bengawan Solo. Penyintas tersebut ialah Muhammad Iqbaluddin Romli, warga Desa Leran RT 04 RW 01, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, per Senin hari ini (6/5/2024) pihaknya menghentikan proses pencarian korban.
Penghentian pencarian terhadap penyintas yang tenggelam sejak sepekan lalu itu berdasarkan standar operasional prosedur (SOP) tentang pencarian korban hilang dan hasil kesepakatan dengan keluarga korban.
“Sesuai SOP dan kesepakatan dengan pihak keluarga, hari ini kita menghentikan proses pencarian korban yang diduga tenggelam di Bengawan Solo, tepatnya di aliran turut Desa Leran Kecamatan Kalitidu,” kata Laela Noer Aeny kepada Suarabanyuurip.com.
Sebelumnya, dalam proses pencarian tersebut tim Search and Rescue (SAR) gabungan telah menemukan sepeda angin diduga milik korban yang berada di dasar sungai yang berjarak kurang lebih sepuluh meter dari bibir bengawan.
Selain SAR gabungan, Laela, juga melibatkan Basarnas atau dikenal kini Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan untuk ikut membantu melakukan pencarian korban. Tetapi bantuan personil dari Basarnas sudah dihentikan tiga hari setelah dikabarkan hilang di Bengawan Solo.
Kendati, perempuan yang pernah menjabat Camat Sugihwaras ini mengimbau agar siapapun yang mengetahui adanya mayat di bantaran Bengawan Solo segera melapor ke BPBD Bojonegoro ataupun ke pemerintah desa setempat.
“Kami mengimbau kepada warga, ketika mengetahui jasad yang berada di bantaran sungai bengawan solo agar segera melapor ke kita ataupun ke pemerintah desa maupun pihak kepolisian, dan BPBD tetap melakukan monitor sewaktu waktu,” tandasnya.(fin)