Suarabanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Bojonegoro semakin dekat. Saat ini pasangan calon (paslon) Nurul Azizah-Nafik Sahal sudah terang masuki bursa pemimpin kabupaten penghasil minyak dan gas bumi (Migas) ini lewat jalur perseorangan atau independen.
Berkenaan hal itu, seorang pengamat politik, Ahmad Taufiq menyebutkan, bahwa pada dasarnya seluruh paslon memiliki peluang yang sama untuk menang.
“Pasangan cabup-cawabup independen maupun usungan parpol di Pilkada Bojonegoro 2024 mendatang punya peluang yang sama untuk menang,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Jumat (17/5/2024).
Meksi begitu, pria yang juga menjabat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bojonegoro (Unigoro) ini memberi garis pembeda antara cabup-cawabup independen dengan yang diusung oleh parpol.
Garis pembeda yang dimaksud adalah soal akses untuk memobilisasi pendukung. Pasangan cabup-cawabup yang diusung partai politik (parpol) dikatakan relatif lebih mudah mengakses dukungan massa.
Parpol jelas punya basis massa yang dibangun bukan hanya setahun atau dua tahun. Mereka bahkan sudah punya jaringan yang kuat untuk menggalang suara.
“Sementara pasangan cabup-cawabup yang diusung non parpol tidak demikian, karena massa pendukungnya tidak terafiliasi secara terstruktur,” terang alumnus Universitas dr Soetomo ini.
Kendati, paslon independen tetap punya peluang menang meski tak punya basis massa yang baru dibangun. Tetapi untuk itu ada syaratnya.
“Asalkan berhasil meningkatkan popularitas dan mendapat banyak simpati dari masyarakat. Walau tak banyak, pasangan cabup-cawabup independen yang menang pilkada itu ada,” tandasnya.(fin)
