Untuk Mencapai Target Produksi Nasional, Sumur Migas Pengembangan SKW-38 Siap Dibor 

GM General Manager Zona 11 Regional Indonesia Timur Zulfikar Akbar dan Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto serta terkait ketika di lokasi tajak Sumur SKW-B38.
GM General Manager Zona 11 Regional Indonesia Timur Zulfikar Akbar dan Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto serta terkait ketika di lokasi tajak Sumur SKW-B38.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro – Operator lapangan minyak dan gas bumi (migas) Blok Tuban, PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Sukowati Field melakukan syukuran tajak sumur pengeboran dimulainya project pengembangan sumur SKW-38 yang menjadi bagian integral dari lapangan Sukowati.

Pengeboran rencananya akan mencapai kedalaman 8000 kaki atau sekira 2.439 meter menggunakan rig TMMJ #18. Hal ini merupakan kesiapan untuk mencapai target produksi migas nasional.

Sumur SKW-B38, yang berlokasi di Desa Ngampel, Kabupaten Bojonegoro, adalah sumur Directional yang dibor dengan kemiringan 43 derajat dan difokuskan pada target lapisan Tuban Clastic.

“Kami bersyukur segala persiapan pengeboran sumur pengembangan SKW-38 telah selesai dan sumur siap untuk dibor,” kata General Manager Zona 11 Regional Indonesia Timur Zulfikar Akbar kepada Suarabanyuurip.com, Senin (03/06/2024).

Tasyakuran tajak sumur yang dikemas dalam kegiatan doa bersama dengan tema “Operasi Aman, Produksi Meningkat” pada Sabtu, 1 Juni 2024 itu dikatakan merupakan komitmen kuat dari Pertamina EP Sukowati untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan target kinerja produksi migas nasional.

“Terima kasih kepada tim yang telah bekerja keras dalam proses persiapan tajak dengan harapan produksi dari sumur ini dapat dihasilkan dalam 54 hari dengan komitmen kerja selamat sebagaimana yang disepakati bersama SKK Migas,” ujarnya.

Dalam proses pengeboran sumur ini, menurut Zulfikar, nantinya perusahaan akan menekankan budaya kerja bersih dan sehat yang ketat, termasuk program kesehatan bagi seluruh personel pengeboran.

Bahkan tindakan tegas dilakukan terhadap pelanggaran keselamatan, dengan pemberian reward dan punishment serta penerapan zero tolerance terhadap pelanggaran safety.

“Disiplin waktu dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dijalankan secara ketat untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan seluruh tim,” tambahnya.

Seremoni tajak sumur tanda dimulainya pengembangan SKW-38 itu juga dihadiri oleh Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto dan Kapolres Bojonegoro AKBP Mario Prahatinto, serta Dandim 0813 Bojonegoro, Arief Rochman Hakim.

Sumur pengembangan SKW-38 ini juga telah menimbulkan multiplier effect kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi dengan mengerahkan 174 tenaga kerja lokal dan mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan.

Selain itu PEP Sukowati dalam kesempatan itu juga ikut memberikan bantuan sembako untuk 900 rumah dan sumbangan bantuan renovasi Mesjid untuk memudahkan peribadatan warga sekitar.

Kemudian sebagai ucapan syukur dan terima kasih, PEP Sukowati juga menggelar doa bersama dan santunan anak yatim di sekitar wilayah operasi.

“Ini juga merupakan bagian dari komitmen perusahaan terhadap kegiatan sosial yang selama ini juga menjadi perhatian perusahaan,” tuturnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *