Tolak Penyerahan Rekom ke Anna Mu’awanah, Kader Nasdem Bojonegoro Walk Out

Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai NasDem Bojonegoro, Alham M. Ubey saat walk out dari acara penyerahan rekom bacabup ke Anna Mu'awanah.
PENOLAKAN : Ketua Dewan Pertimbangan DPD Partai NasDem Bojonegoro, Alham M. Ubey saat walk out dari acara penyerahan rekom bacabup ke Anna Mu'awanah.

SuaraBanyuuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Aksi walk out mewarnai agenda penyerahan rekomendasi sebagai bakal calon bupati (bacabup) dari DPP Partai Nasdem kepada Anna Mu’awanah.

Musababnya karena sejumlah pengurus DPC dan DPD Partai NasDem Bojonegoro, menyatakan tidak sepakat dan menolak langkah partainya yang memberikan rekomendasi kepada perempuan asal Tuban tersebut.

Peristiwa ini terjadi di ruang acara yang berlangsung di rumah pemenangan Partai NasDem Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (26/06/2024).

Menurut Ketua DPC Nasdem Padangan, Ibnu Mukti, alasan penolakan yang dilanjut aksi walk out itu karena rekomendasi dirasa tidak aspiratif. Sebab menurut dia, dari 28 DPC NasDem yang ada, ada 20 DPC yang tidak se-aspirasi dengan partai.

“Partai tidak mengikutsertakan kadernya dalam menentukan figur yang direkom. Kalo (kalau) begitu, ya silakan partai diambil, tapi kadernya tidak bisa diambil,” katanya.

“Mereka hadir dalam acara ini karena diundang pimpinan. Kita hormatilah. Tapi aspirasi mereka ke Bu Nurul Azizah,” lanjutnya.

Tak hanya Ibnu, turut walk out dari acara penyerahan rekom ini salah satunya adalah ketua Dewan Pertimbangan DPD NasDem Bojonegoro, Alham M. ubey. Senada, dia pun menilai karena rekom itu tidak aspiratif.

“Tentu kami tidak bisa membatalkan rekom, karena rekom itu wewenang DPP. Tapi kami bangga, 20 DPC  dari 28 DPC yang ada, bergerak dan berjuang untuk Bu Nurul. Jadi, silakan partai diambil, tapi para kadernya tidak bisa diambil,” tegasnya.

Kendati sebagai kader partai, Alham menghormati sikap DPP. Hanya saja mantan Ketua DPD Partai NasDem Bojonegoro ini menyatakan tidak sepakat dengan figur yang direkomendasikan.

Mantan ketua Panwaslu Kabupaten Bojonegoro ini juga menegaskan, bahwa sikapnya dan sikap para pengurus DPC yang walk out itu menunjukkan bahwa mereka ingin ada perubahan kepemimpinan di Bojonegoro lima tahun ke depan.

Soal sanksi yang akan dikenakan kepada kader yang tidak sejalan dengan pimpinan pusat, menurut Alham tidak jadi masalah.

“Kalau toh mau diberi sanksi, ya silakan aja. Ndak saya pikir itu, saya yakin para kader siap menerimanya,” kata pendiri partai NasDem di Bojonegoro ini.

Untuk diketahui rekomendasi ini tertuang dalam SK DPP NasDem tentang Rekomendasi Calon Bupati Bojonegoro Nomor: 171-SI/RP/BPP-NasDem/VI/2024, yang ditanda tangani ketua Bappilu DPP NasDem, Prananda Paloh, Wasekjek Willy Adtya dan Ketua Umum Surya Paloh.

SK Rekomendasi ini dibacakan oleh sekretaris DPD NasDem Bojonegoro, Hely Suharyono. Dia mengatakan bahwa DPP memerintahkan kepada seluruh kader untuk mematuhi keputusan ini.

Selain itu, meminta kepada Anna Mu’awanah untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik untuk menentukan calon wakil bupati sebagai pasangannya.

Sementara itu, Ketua DPD Nasdem Bojonegoro, Soehadi Moeljono menyatakan, bahwa keputusan DPP merupakan amanah bagi para kader untuk dilaksanakan. Jikapun ada yang menentang hasil keputusan itu, maka tentu ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh masing-masing kader.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *