SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro – Semangat pengabdian mahasiswa Institut Attanwir Bojonegoro kembali berkobar. Terbukti, ratusan mahasiswa resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 13 desa yang tersebar di Kecamatan Baureno dan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (31/07/2024).
KKN Institut Attanwir kali ini diprioritaskan pada pemberdayaan masyarakat desa. Oleh sebab itu tema yang diusung ialah “Dari Desa untuk Indonesia: Optimalisasi Pemberdayaan Potensi Lokal Menuju Masyarakat yang Mandiri dan Berkelanjutan”. Sebagai penegasan bahwa mahasiswa siap memberikan kontribusi terbaiknya untuk masyarakat desa.
Acara pelepasan ditandai dengan penyematan topi KKN secara simbolis oleh Rektor Institut Attanwir Bojonegoro, Moch. Bakhtiar, M.Pd, didampingi oleh camat, kapolsek, dan danramil setempat. Kehadiran para tokoh masyarakat ini menunjukkan dukungan penuh terhadap program KKN yang dilaksanakan oleh Institut Attanwir.
Selama satu bulan ke depan, mahasiswa KKN akan terjun langsung ke masyarakat desa untuk melaksanakan berbagai program pemberdayaan. Mulai dari pelatihan keterampilan, penyuluhan kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur desa, semua dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
“KKN bukan hanya sekadar kegiatan akademik, tetapi juga merupakan ajang bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah. Kami berharap para mahasiswa dapat menjadi agen perubahan di desa dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” kata Moch. Bakhtiar dalam sambutan.
Sementara itu, Ketua Panitia KKN Institut Attanwir, Eryul Mufidah menjelaskan, bahwa tema tentang pemberdayaan masyarakat sengaja dipilih untuk menekankan pentingnya pemberdayaan potensi lokal. Mahasiswa diajak untuk menggali potensi yang ada di desa masing-masing dan mengembangkannya menjadi sumberdaya yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Dengan menggali dan mengembangkan potensi lokal, kita tidak hanya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga melestarikan lingkungan dan budaya,” ujarnya.(fin)