SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Dinas Pendidikan (Disdik) Bojonegoro, Jawa Timur mengeklaim tahun ajaran baru 2024/2025 tidak ada sekolah dasar negeri (SDN) yang dimerger. Sebab dari 692 SDN di seluruh Bojonegoro masih memiliki siswa meskipun sedikit.
Kasi Kesiswaan Disdik Bojonegoro, Anang Budiantara mengatakan, beberapa SDN di Bojonegoro memang ada yang memiliki siswa sedikit, akan tetapi untuk proses jalannya pembelajaran tetap dilayani.
“Bahkan SDN Soko 3 Kecamatan Temayang hanya mendapatkan satu murid saja, akan tetapi untuk layanan pendidikan tetap dibuka karena SDN tersebut merupakan satu-satunya tempat pendidikan,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (13/8/2024).
Dia mengatakan, di SDN Soko 3 tersebut rata-rata usia penduduknya sudah 20 tahun ke atas sehingga minim siswa. Dan kebanyakan jika ada rumah tangga baru kemudian memiliki anak langsung keluar dari desa mengikuti pekerjaan.
“Mereka keluarga baru pasti pindah, sehingga tinggal yang tua-tua saja,” ungkapnya.
Namun, dari 692 SDN di seluruh Bojonegoro pada pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun ini meningkat dari 65 ribu menjadi 67 ribu siswa. Sehingga tahun ini tidak ada SDN di Bojonegoro yang dimerger atau digabung karena tidak ada pengurangan siswa yang signifikan.
“Kalau untuk 2023 lalu, hanya ada 13 SDN yang dimerger,” tandasnya.(jk)