SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Bantuan sosial (bansos) dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur cair, Selasa (3/9/2024).
Total sebanyak 13.886 penerima bansos DBHCHT untuk tahun ini. Rinciannya bansos DBHCHT itu diberikan kepada 11.971 buruh pabrik rokok dan 1.915 buruh tani tembakau.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bojonegoro, Arwan mengatakan, pada Juli lalu bansos hasil cukai tembakau ini sudah dicairkan kepada buruh rokok lintas wilayah atau luar Bojonegoro. Masing-masing menerima Rp 931 ribu.
“Namun, untuk buruh rokok dan petani tembakau belum dicairkan karena masih proses verifikasi data penerima. Dan per hari ini sudah cair dan dilaunching di mitra produksi sigaret (MPS) Dander,” katanya.
Dia mengatakan, pencairan DBHCHT ini dilakukan bertahap selama tiga hari yakni sampai Kamis besok. Total penerima bansos DBHCHT sebanyak 13.886 untuk tahun ini.
“Masing-masing menerima bansos ini Rp 1,4 juta per buruh. Awalnya, bansos DBHCHT dianggarkan dengan mobil Rp 2 juta per buruh, karena adanya pendataan ulang ternyata ada tambahan penerima dan ada penerimaan yang rapel sehingga nominalnya berkurang,” katanya.
Dia berharap, para penerima DBHCHT yakni buruh pabrik rokok dan petani tembakau yang sudah terdata tak perlu meminta didata ulang karena bisa dobel. Jika hal tersebut terjadi nantinya akan menghambat proses pencairan DBHCHT.
“Jadi kalau sudah didata oleh peruasahaan, jangan minta didata lagi oleh desa. Itu akan tetap ketahuan. Dan kami berharap dengan bansos ini bisa meningkatkan kesejahteraan buruh rokok dan petani tembakau,” imbuhnya.
Ketua Cabang Federasi Serikat Pekerja (FSP) Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman (RTMM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bojonegoro, Anis Yulianti mengatakan, DBHCHT sudah cair per hari ini, namun pencairannya bertahap.
“Hari ini MPS Kapas dicairkan terlebih dahulu,” katanya.(jk)
