SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Blora — Guna mendorong pengembangan desa wisata, Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia, Bappeda Kabupaten Blora, Pertamina EP Field Cepu Zona 11, dan Perhutani mengadakan pembahasan perencanaan. Sasaran dalam pembahasan ini adalah Desa Wisata Nglobo, di Blora Jawa Tengah, Rabu (11/09/2024).
Hadir pula dalam agenda itu, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Disporabudpar Kabupaten Blora, Perwakilan Kecamatan Jiken, dan Pemdes Nglobo.
Inisiatif itu disebut bertujuan untuk meningkatkan daya tarik wisata di daerah tersebut dan memperkuat koneksi wisata di Blora melalui sinergi dengan berbagai pihak.
Kolaborasi antara IDFoS Indonesia, Bappeda Blora, Pertamina EP Field 12, dan Perhutani merupakan bentuk sinergi antara sektor publik dan swasta dalam mendukung pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.
Program ini juga bertujuan untuk memaksimalkan potensi, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi lokal.
Kepala Bidang Infrastruktur, Kewilayahan, Perekonomian, dan SDA (IKPSDA) Bappeda Blora, Yudi Kristiawan, ST., menyambut baik perencanaan ini.
“Kami mendorong agar program ini dapat menjadi penggerak perekonomian desa, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat,” ujar Yudi.
Sedangkan perwakilan IDFoS Indonesia, Rizal Zubad Firdausi pada pembuka koordinasi para pihak ini mengungkapkan antusiasmenya terhadap Program ini. Karena program ini dikatakan akan menjadi suatu koneksi wisata yang ada di Blora, sehingga bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang ada di Blora.
“Dan kurang afdol apabila belum berkunjung di Nglobo,” katanya.
Menyambung hal itu, Manajer Program IDFoS Indonesia, Ahmad Muhajirin menyatakan, bahwa pengembangan Desa Wisata Nglobo akan dilakukan selama tahun 2024 sampai 2028.
“Pengembangan ini akan dilakukan secara bertahap, dengan rencana yang telah disusun mencakup penambahan fasilitas dan pengembangan tata kelola,” sambungnya.
Program ini dilakukan di atas tanah Perhutani, melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dimiliki Perhutani. Kontrak yang digunakan pihak desa sebelumnya telah habis, namun akan dilakukan perpanjangan untuk mendukung rencana pengembangan desa wisata ini.
Desa Nglobo memiliki potensi alam yang menarik, mulai dari lanskap hutan jati yang asri hingga kearifan lokal masyarakatnya yang masih terjaga. Melalui pengembangan ini, Nglobo diharapkan tidak hanya menjadi destinasi wisata unggulan di Blora, tetapi juga mampu memberikan dampak ekonomi positif bagi warga setempat melalui pemberdayaan dan pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan.
Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo menambahkan, bahwa program ini merupakan pengembangan wisata berbasis desa yang memerlukan koordinasi dari berbagai pihak. Dia berharap pemangku kepentingan di Blora dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan,.
“Sehingga upaya pembangunan wisata ini bisa berjalan dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Sementara itu, Humas PT Pertamina EP Zona 11 Cepu Field, Sony Aditya, mengemukakan harapannya terhadap keberlanjutan program ini agar masyarakat bisa menjadi lebih mandiri dalam mengelola potensi wisata desa.
“Semoga program ini dapat memberikan manfaat yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat dan semua pihak yang terlibat,” harapnya.
Untuk diketahui, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Blora akan memberikan pendampingan kepada wilayah-wilayah desa dalam upaya pengembangan wisata. Ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk mendukung pertumbuhan potensi wisata di berbagai desa.
Dengan langkah konkret ini, Desa Wisata Nglobo diharapkan dapat menjadi magnet baru bagi para wisatawan yang ingin menikmati pesona alam Blora dan merasakan langsung kehidupan desa yang ramah dan autentik.(fin)