Turun Hujan, Petani Tembakau di Bojonegoro Was-was 

Petani tembakau Bojonegoro.
Salah satu petani di Bojonegoro saat beraktivitas mengeringkan tembakau di halaman rumah.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Dalam tiga hari terakhir ini hujan mulai mengguyur sebagian wilayah di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Turunnya hujan membuat petani tembakau mulai was-was. Musababnya akan dapat memengaruhi produksi tembakau dan berpotensi menurunkan harga. Khususnya di wilayah timur dan selatan Bojonegoro yang mayoritas petani menanam tembakau.

Salah satu petani tembakau di Desa Bakulan, Kecamatan Temayang, Muhammad Rudi mengatakan, bahwa hujan sudah mulai turun, meski masih dalam intensitas sedang. Namun jika hujan ini terus berlangsung maka akan dapat merusak kualitas tanaman tembakau dan harga jual.

“Kalau hujan yang turun intensitasnya ringan malah bagus, namun sebaliknya kalau intensitasnya tinggi akan memengaruhi kualitas tembakau. Terutama harga jual tembakau rajangan kering,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (11/9/2024).

Dia mengatakan, dengan turunnya hujan beberapa hari ini tentu membuat was-was para petani tembakau. Sebab harganya mulai turun Rp 2 ribu. Yakni saat cuaca panas, harga tembakau tembus Rp 40 sampai 42 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 38 ribu.

“Meski harga hanya turun Rp 2 sampai 3 ribu untuk tembakau rajangan kering, namun sangat berdampak bagi petani tembakau di Bojonegoro,” ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Rudi, membuat petani khawatir apabila intensitas hujan tinggi tentu akan merugikan petani tembakau. Bahkan, jika kualitas buruk harga juga akan terus menurun.

“Harapannya pemerintah turun tangan, sehingga harga tembakau kembali naik,” imbuhnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Helmy Elizabeth mengatakan, luasan tanam tembakau tahun ini sebelumnya ditargetkan sekitar 12.800 hektare. Namun, setelah dilakukan pendataan di lapangan menjadi 15.959 hektare.

“Ya, data tersebut sudah ditetapkan, akan tetapi kalau ada tambahan juga dirubah,” katanya.

Untuk diketahui, berdasarkan informasi dari beberapa sumber yang beredar, pada tahun 2023, harga tembakau kering di tingkat petani mencapai kisaran Rp 47 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogramnya, namun pada tahun ini harga tersebut menurun.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait