Abdulloh Umar : Tenang Mas Wahono, PKB Sudah di Sini, Kami Belum Lupa Caranya Menang

Konsolidasi PKB Bojonegoro
KONSOLIDASI : Sekretaris DPC PKB Bojonegoro, Abdulloh Umar membakar semangat para kader untuk memenangkan Cabup - Cawabup Bojonegoro Setyo Wahono dan Nurul Azizah.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Sekretaris Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Bojonegoro, Abdulloh Umar mengutip perkataan terkenal dari Gibran Rakabuming Raka ketika ia membuka pidato ditujukan kepada Setyo Wahono.

“Tenang Mas Wahono, PKB sudah di sini kami belum lupa caranya memenangkan pileg dan pilkada di Bojonegoro, jadi tidak usah kawatir,” kata Abdulloh Umar sambil melempar senyum disambut tepuk tangan meriah para hadirin dan Setyo Wahono.

Pernyataan pria yang menjabat Sekretaris Fraksi PKB ini terlontar dalam acara Konsolidasi Pemenangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro periode 2024 – 2029, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, Kamis (19/09/2024).

Ketua dan Dewan Syuro beserta seluruh jajaran pengurus DPC dan pengurus DPAC terdiri ketua dan sekretaris se Kabupaten Bojonegoro hadir dalam rapat konsolidasi yang dipusatkan di Pondok Pesantren Nurul Falah, Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro. Hadir pula seluruh anggota DPRD Bojonegoro dari Fraksi PKB.

“DPC PKB ditugaskan oleh DPP untuk melakukan langkah-langkah taktis guna pemenangan cabup dan cawabup Setyo Wahono dan Nurul Azizah,” ujar Umar, sapaan karib politikus muda PKB asal Baureno ini.

Bacabup Setyo Wahono
Bacabup Setyo Wahono saat memberikan sambutan dalam acara konsolidasi PKB Bojonegoro untuk pemenangan Cabup-Cawabup Setyo Wahono-Nurul Azizah periode 2024-2029.

Atas keputusan DPP yang secara jelas memberikan SK kepada Setyo Wahono – Nurul Azizah itu maka ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh seluruh kader sebagai bentuk cerminan atas loyalitas dan dedikasi komitmen PKB untuk tegak lurus atas segala keputusan partai.

“Apa yang diputuskan oleh DPP PKB tentu bukan sesuatu yang mudah, ini sudah melalui kajian dan pertimbangan dari berbagai hal sebelum memutuskan Mas Wahono dan Bu Nurul sebagai cabup dan cawabup dari PKB,” terang Umar.

“Jadi kita pertegas, tidak ada larangan, ataupun penjegalan dari DPP PKB kepada kadernya untuk maju sebagai cabup maupun cawabup, sekali lagi tidak ada penjegalan dari PKB kepada kadernya sendiri,” lanjutnya.

Sedangkan Setyo Wahono sendiri adalah kader Ansor. Sehingga bukan orang baru bagi PKB. Terlebih Wahono telah berkomitmen untuk memajukan Bojonegoro dan telah menyatakan untuk berkhidmat kepada Nahdlatul Ulama (NU) dan PKB.

“Maka DPP menginstruksikan kepada seluruh kader di segala tingkat kepengurusan maupun fraksi untuk all out merapatkan barisan memenangkan Mas Wahono dan Bu Nurul Azizah untuk membawa Bojonegoro lebih baik lagi,” tegas Umar.

Sementara Ketua DPC PKB Bojonegoro yang baru, Fauzan Fuadi, menepis adanya pendapat yang meragukan totalitas PKB memenangkan Wahono-Nurul. Salah satu indikatornya ialah Cabup Wahono sendiri tentu tidak akan hadir di acara konsolidasi jika tidak yakin.

“Pemilih PKB itu yang mayoritas kultur Nahdliyin ini dikenal sam’an wa tho’atan yang artinya mendengar dan taat, tadi opini dari para top leader PKB tidak ada kegamangan, tidak ada kekawatiran, ini tegak lurus dengan DPP,” tandas Fauzan.

Sementara Setyo Wahono dalam sambutannya memuji PKB sebab merupakan salah satu partai yang menyediakan karpet merah pencalonannya sebagai bupati. Kendati, hal itu sejatinya sudah agak lama namun ia sempat tidak diperkenankan mempublikasikan kehendak PKB itu.

“Mas, ini jangan diomongkan siapa-siapa, hanya sampeyan tok yang tahu, makanya saya sempat diam seribu basa,” ungkapnya.

Putra Desa Dolokgede itu juga memaparkan mengenai visi misi yang diusung dengan tagline “Kemakmuran dan Kebanggan”. Menurutnya tidak ada politisi yang tidak bicara tentang kesejahteraan. Namun ada tipikal kepemimpinan akomodatif yang ia bangun sebagai hal yang membedakan hal itu.

“Saya akan mendengar, melihat, dan tidak akan tutup telinga kepada siapapun. Saya tidak akan membeda-bedakan, selama itu butuh, saya akan bantu, terutama kepada pondok pesantren,” ucapnya.

“Kualitas pendidikan dan pendidik, baik itu guru, infrastruktur, dan murid-muridnya, insyaallah menjadi bagian dari prioritas utama kami, semuanya akan kami topang, karena itu merupakan kebutuhan atas pelayanan paling dasar yang harus kita penuhi,” imbuhnya.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait