SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Calon wakil bupati (Cawabup) Bojonegoro, Nurul Azizah mengapresiasi inovasi petani Dusun Sendang Banyu Urip Desa Jatibliming Kecamatan Dander, dalam budidaya melon dengan konsep pertanian organik ramah lingkungan. Cara ini dinilai bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi petani karena bisa menghemat biaya produksi.
“Karena ini pertanian organik, jadi tidak memakai obat-obatan dan pupuk kimia,” kata Mardi, petani melon Dusun Sendang Banyu Urip Desa Jatibliming saat berbincang dengan Cawabup Nurul Azizah.
Menurut dia, konsep pertanian organik ini bisa lebih menghemat biaya produksi. Namun tetap bisa mendapatkan hasil panen maksimal.
“Penghematannya bisa sampai 50 persen dibanding kita memakai obat-obatan dan pupuk kimia,” tuturnya.
Mardi berharap cabup dan cawabup Bojonegoro, Setyo Wahono-Nurul Azizah bisa lebih meningkatkan kesejahteraan petani melalui program pelatihan, modal, pasar, dan pembangunan infrastruktur pertanian.
“Sehingga petani bisa memaksimalkan lahan pertaniannya untuk meningkatkan ekonomi,” pungkasnya.
Cawabup Nurul Azizah menyampaikan, budidaya melon dengan konsep pertanian organik ramah lingkungan ini perlu dikembangkan ke desa-desa lain. Selain bisa menghemat biaya produksi juga dapat mengurangi ketergantungan petani kepada obat-obatan dan pupuk kimia.
“Buah melon ini sehat dan aman bagi tubuh kita, karena tidak mengandung obat-obatan kimia,” kata cawabup yang berpasangan dengan Cabup Setyo Wahono ini.
Bu Nurul, akrab disapa menegaskan, telah menyiapkan strategi dan program unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Bojonegoro. Diantaranya akan memperbanyak membangun embung atau waduk serta jaringan irigasi untuk memudahkan petani mencukupi kebutuhan pengairan.
Selain itu, cawabup asli Bojonegoro dari Desa Sumbertlaseh, Kecamatan Dander, ini telah menyiapkan program unggulan melalui Kartu Petani Maju (KPM). Petani yang memegang KPM akan mendapatkan sejumlah manfaat di antaranya mendapat bantuan pupuk dan bibit gratis yang akan disesuaikan dengan karakteristik wilayah/lahan pertanian.
Kemudian, petani pemegang KPM akan memperoleh bantuan permodalan untuk usaha tani, edukasi pertanian melalui layanan konsultasi kalender musim baik suhu/cuaca, bencana, manajemen air dan lain-lain, pemberdayaan pertanian berkelanjutan, yang tahan bencana dan responsive terhadap perubahan iklim.
Manfaat KPM lainnya, petani akan dapat layanan informasi harga komoditas pertanian, jaringan pasar dan lainnya, penambahan nilai produk pertanian melalui pengembangan produk kemasan produk pertanian, layanan asuransi pertanian dengan pemerian ganti rugi akibat gagal panen.
“Saya bersama Mas Setyo Wahono telah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani jika diberi amanah untuk memimpin Bojonegoro lima tahun kedepan,” tegas Nurul.
Cabup Nurul Azizah menyempatkan memetik dan membeli buah melon milik Mardi. Bu Nurul didampingi Ketua Gapoktan Kecamatan Dander, Tamyis.(jk)