SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro – Seorang kenek Perusahaan Otobus (PO) Angkasa Trans, Mokhamat Setiyono (56), tiba – tiba meninggal dunia saat rehat di bagasi duduk bersama para rekan sejawat. Peristiwa ini terjadi di jalur pengendapan Terminal Tipe A (TTA) Rajekwesi Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (08/10/2024).
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) Terminal Tipe A Rajekwesi Kabupaten Bojonegoro, Budi Sugiharto mengatakan, bahwa sebelum meninggal, korban sempat mengobrol biasa dengan kawan-kawannya. Sehingga wafatnya kenek bus dalam bagasi duduk bus no pol W 7355 US tersebut dirasa mengejutkan.
“Sebab pada saat mengobrol, kawannya tidak melihat ada tanda apa – apa, cuma setelah itu diam dikira sedang istirahat, ndak tahunya malah meninggal, di saku korban juga ada obat ditemukan,” kata Kepala Terminal yang ramah ini kepada Suarabanyuurip.com.
Kapolsek Bojonegoro Kota, AKP Agus El Fauzi, membenarkan adanya peristiwa ini. Mantan Kapolsek Ngasem ini menuturkan secara kronologis. Berawal pada Selasa, 8 Oktober 2024 sekitar pukul 10. 00 WIB petugas jaga piket di wilayah hukumnya mendapat laporan dari warga masyarakat mengenai orang meninggal dunia mendadak. Tempat Kejadian Perkara (TKP) ada di Terminal Rajekwesi Bojonegoro.
“Ketika petugas kami tiba di TKP, petugas mengetahui bahwa benar ada orang meninggal dunia mendadak dengan posisi duduk dan (tangan kirinya) masih memegang rokok di bagasi Bus Angkasa Trans Jaya,” tuturnya.
Setelah itu petugas mengamankan dan melaksanakan olah TKP dengan petugas INAVIS. Kemudian diketahui bahwa korban dengan identitas pria, bernama Mokhamat Setiyono kelahiran 10 Februari 1968, beragama Islam, dan beralamat di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro.
“Korban lalu dibawa oleh petugas medis ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo untuk dilakukan visum luar,” tambah AKP Agus El Fauzi.
Petugas juga mendapatkan keterangan dari saksi-saksi bahwa sekitar pukul 06.00 WIB, korban datang ke terminal Bojonegoro hendak ikut bus Angkasa Trans Jaya ke garasi di Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.
Sekitar pukul 08.00 WIB, korban bersama kawannya, Bondan Dwi Susanto berbincang. Ketika itu Bondan berpamitan kepada korban hendak masuk ke dalam Bus Angkasa Trans Jaya.
Sembari menyusul Bondan, korban bertanya, “Bis mu gak mbuk uripi ta le? (Apakah bismu tidak kamu hidupkan (mesinnya) nak?”.
“Iya habis ini pak masih mengelap (membersihkan) bus,” jawab Bondan kepada korban. Setelah ini korban turun dari bus.
Kurang lebih 30 menit kemudian, korban kembali dan menuju bagasi duduk istirahat. Bondan pun masih mengobrol dengan korban dan membicarakan tentang rencana korban ikut berangkat menuju garasi bus di Sidoarjo sekitar pukul 10.00 WIB.
“Ya le tak enteni karo ngisis rokokan (Ya nak, saya tunggu sambil menyejukkan diri dan merokok,” sahut korban.
Setelah itu, Bondan melihat korban yang saat itu dikira tidur sehingga tidak berani menggangu. Posisi korban saat itu dalam keadaan duduk bersandar di bagasi bus. Namun kemudian saksi mengecek korban karena tidak bergerak dan diduga meninggal dunia, lalu malapor ke pihak kepolisian Sektor Bojonegoro Kota.
“Hasil pemeriksaan luar pada jenazah di RSUD Bojonegoro, tidak ditemukan tanda penganiayaan, diduga korban meninggal akibat serangan jantung. Menurut keterangan dari saksi, korban mengidap penyakit diabet dan sering mengeluh dada sebelah kiri sakit,” ujar AKP Agus.
“Jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” imbuhnya.(fin)