ExxonMobil Dukung Pengelolaan Air Bersih di Bojonegoro

Program air bersih exxonmobil.
Pengelola program air bersih ExxonMobil dari tiga desa bertukar pendapat dan pengalaman terkait manajemen fasilitas air bersih.(ist)

SuaraBanyuurip.com – Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menghadapi tantangan kekeringan dan kebutuhan akan air bersih setiap musim kemarau. ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Program Pengembangan Masyarakat (PPM) berfokus pada Penyediaan dan Pengelolaan Fasilitas Air Bersih berbasis Masyarakat.

Program ini diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan, serta mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah terdampak kekeringan.

Agar bantuan bisa memberi manfaat berkelanjutan, EMCL bersama ALAS Institute sebagai lembaga mitra, menyelenggarakan diskusi pengelolaan air bersih melalui Himpunan Masyarakat Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM). Alas Institute mengundnag para pengelola dari tiga desa, yaitu Desa Kanten Kecamatan Trucuk, Desa Semanding Kecamatan Kapas, dan Desa Margoagung Kecamatan Sumberejo.

Para peserta melakukan tukar pendapat terkait manajemen fasilitas air bersih, kendala di masyarakat, dan apa saja pelajaran dari desa-desa yang sudah berhasil.

“Kegiatan ini menjadi sangat penting bagi kami di desa, terutama dalam memahami tata kelola yang lebih baik,” kata Amiril, Ketua HIPPAM Desa Margoagung pada Minggu (10/11/2024).

Kata Amiril, dengan adanya dukungan ini, desa bisa mengembangkan fasilitas air bersih yang lebih berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.

Pada kesempatan lain, perwakilan EMCL, Feni K. Indiharti menekankan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi. Feni menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya menyediakan sarana fisik tetapi juga mampu memberdayakan masyarakat dalam menjaga kebermanfaatan fasilitas tersebut.

“Dengan pengelolaan yang baik, kami harap keberadaan fasilitas ini tidak hanya membantu dalam mengurangi kekeringan tapi juga mendukung kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di musim kering,” ucapnya.

Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun ketahanan air di Bojonegoro, sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ingin dicapai Pemkab Bojonegoro.(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait