SuaraBanyuurip.com – Sami’an Sasongko
Tuban – Institut Sains Teknologi dan Kesehatan Insan Cendekia Husada (ISTeK ICsada) Bojonegoro bekerjasama dengan operator ladang minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) laksanakan kegiatan diseminasi program “Aku Sehat 2024” yang dipusatkan di Pantai Semilir jalan nasional 1, Karangdowo, Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa (19/11/2024) kemarin.
Peserta yang hadir diantaranya perangkat desa, para kader, perawat, bidan desa, dari empat desa di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Yakni Desa Gayam, Mojodelik, Bonorejo, Brabowan dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gayam.
Dalam sambutannya Camat Gayam, Palupi mengatakan, bahwa kegiatan yang diselenggarakan ini berkaitan dengan kesehatan dan kebencanaan sehingga bagi para peserta agar betul betul memahami cara menanggulangi dan pencegahannya.
“Tentunya sesuai dengan bimbingan yang telah diberikan oleh ISTeK ICsada Bojonegoro sebagai pendamping program,” kata Camat Palupi.
Sebagai wilayah yang dekat dengan lokasi migas maka ilmu cara penanggulangan perlu dimiliki sehingga ketika terjadi emergency setidaknya tahu caranya menghindari dan membantu menolong warga lainnya. Selain itu juga terkait dengan kesehatan. Salah satunya adalah pencegahan stunting.
“Untuk pencegahan saya rasa bisa dilakukan, tapi penanganannya ini butuh support pihak terkait, termasuk pihak ketiga lainnya. Karena itu saya ucapkan terima kasih kepada EMCL yang selama ini talah membantunya,” ujarnya.
Camat ring satu ladang minyak Banyu Urip Blok Cepu ini berharap agar tidak ada tumpang tindih dalam menjalankan program. Selain adanya koordinasi dan kolaborasi yang baik antara pihak terkait juga perlu adanya evaluasi.
“Harapannya bisa kolaborasi dan koordinasi yang baik antar stakeholder agar program yang dijalankan berjalan lancar sesuai harapan bersama,” ucapnya.
“Namanya evaluasi maka yang kurang dibenahi dan yang baik ditingkatkan lagi. Jadi mari kita bersama sama bagaimana mencari solusi yang baik untuk penanganan dan pencegahan stunting,” tandasnya.
Di tempat yang sama, perwakilan dari EMCL, Joni Wicaksono menyampaikan, bahwa program Aku Sehat dilaksanakan mulai sejak 2017 sampai saat ini. Dan ada 1.700 lebih warga binaan yang selalu mengikuti pemeriksaan kesehatan khususnya di empat desa tersebut.
“EMCL komitmen dalam bidang kesehatan dan lainnya. Alhamdulillah bisa berkontribusi di Kecamatan Gayam, khususnya di empat desa tersebut. Semoga program ini bermanfaat bagi warga masyarakat sekitar,” ujarnya.
“Program Aku Sehat sangat bermanfaat bagi masyarakat karena antusias mengikuti pemeriksaan dan pengobatan masyarakat (PPM). Tentunya dilakukan sesuai dengan jadwal,” sambung Patrem salah satu kader Desa Mojodelik.
Sementara Manajer Program Aku Sehat, Dhamar Arizhona menyampaikan, bahwa program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 hingga sekarang dan berjalan lancar.
“Kami berharap dukungan dari semua pihak. Karena kita tidak bisa berdiri sendiri, tapi juga butuh dukungan dari semua pihak untuk melancarkan kegiatan program ini,” imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan simulasi tanggap darurat atau emergency respon oleh peserta yang dipandu ISTeK ICsada Bojonegoro.(sam)