Suarabanyuurip.com – Arifin Jauhari
Bojonegoro – Siapa kira, enthung atau kepompong ulat daun jati ternyata bernilai tinggi. Harganya lebih tinggi dari daging ayam karkas. Bahkan menyamai harga daging sapi lokal.
Serangga yang selalu berkembang biak pesat saat awal musim hujan-sebutan lain Enthung- itu kini jadi buruan warga Bojonegoro, Jawa Timur. Terutama warga yang tinggal di tepian hutan jati.
Proses mencari dan mengumpulkan enthung jati bukan perkara mudah bagi warga. Mereka harus mencermati bawah pohon, karena enthung biasa membungkus diri dengan tanah di sela dedaunan jati kering dan bebatuan.
“Harus sabar dan teliti, Mas,” kata Sulasih, perempuan yang sehari-harinya jadi buruh tani di Desa Dander, Kecamatan Dander ini kepada Suarabanyuurip.com sambil menyingkap lembar demi lembar daun jati kering demi berburu enthung, Senin (25/11/2024).
Ibu dua anak ini mengaku tergerak berburu enthung karena harganya tinggi di pasar lokal. Yaitu sekira Rp80.000 sampai 120.000 per kilogram. Atau jika diecer, bisa dalam takaran 1 krondo, yakni sebungkus daun jati yang setara 1 mug tanggung seberat 100 gram.
“1 krondo enthung saya jual seharga Rp10.000 sampai Rp12.000. Selain itu buat lauk sendiri di rumah, bisa disayur atau ditumis kering,” ujar Sulasih.
Senada disampaikan Juminten, rekan Sulasih. Ia menilai entung pantas dihargai mahal karena selain mengumpulkannya harus susah payah sejak pagi hingga sore, musim enthung ini tak berlangsung lama. Hanya sekitar 3 hingga 4 minggu saja. Setelah melampaui masa itu, enthung sudah berubah menjadi kupu-kupu yang berbulu gatal.
“Banyak yang suka, lezat kalau dimasak pedas, lagian musimnya singkat, jadi wajar kalau mahal,” ungkapnya.
Harga entung hingga mencapai Rp 120.000 per kg di atas harga daging ini dibenarkan oleh Ansori. Pedagang daging di Pasar Bojonegoro Kota ini menyebut harga karkas ayam potong di kisaran Rp35.000 per kg. Sedangkan karkas ayam kampung Rp44.000 seberat kurang lebih 0,8 kg.
“Iya, jelas enthung lebih mahal, bahkan setara daging sapi itu, daging sapi saat ini kan kisaran Rp120.000 kg,” tandas Ansori.(fin)
