SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur hingga akhir November 2024 kemarin mencapai 90.732 ton. Meski sudah memasuki akhir tahun penyaluran pupuk tersebut masih memiliki sisa 34.321 ton.
Kepala Seksi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Tatik Kasiati mengatakan, alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Kabupaten Bojonegoro 125.054 ton akan tersalurkan secara maksimal.
“Karena persentasenya baik dari pupuk jenis NPK dan Urea rata-rata mencapai 80 persen. Kecuali pupuk organik baru mencapai 21,77 persen” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Rabu (11/12/2024).
Dia mengatakan, minimnya serapan pupuk organik karena dari pemerintah pusat baru mengalokasikan di September 2024 kemarin. Sehingga dari alokasi 16.141 ton baru tersalurkan 3.513 ton.
“Tapi kami optimis semua jenis pupuk akan maksimal dalam penyaluran. Meski masih memiliki sisa 34.321 ton di pertengahan Desember ini,” ujarnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasarana dan Perlindungan Tanaman (Sarpras dan Perlintan) DKPP Bojonegoro, Retno Budi Widyanti mengatakan, kebutuhan pupuk subsidi untuk petani di Bojonegoro sebanyak 156.319 ton sesuai rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi.
“Namun dari alokasi yang didapat sebanyak 125.054 ton dari tiga jenis pupuk, yakni NPK, Urea, dan organik belum memenuhi kebutuhan pupuk di Bojonegoro,” katanya.(jk)