Pertamina EP Cepu JTB Tanam 157,7 Ribu Pohon di Lahan 127,48 Ha di Cianjur

PEPC Tanam Pohon.
Pertamina EP Cepu (PEPC), operator lapangan gas Jambaran -Tiung Biru (JTB) menggelar penanaman pohon serentak se-Indonesia bersama Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Selasa (14/1/2025), di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.(dok.PEPC)

SuaraBanyuurip.com – Operator lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (J-TB), Pertamina EP Cepu (PEPC) sukses menggelar penanaman pohon serentak se-Indonesia bersama Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Selasa (14/1/2025), di Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Penanaman dengan tema Collaboration for Sustainability ini merupakan salah satu komitmen Pertamina EP Cepu terhadap pemenuhan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan No. 44/1/IPPKH/PMDN/2017 tentang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk Pembangunan Fasilitas Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran – Tiung Biru di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Pohon yang ditanam sebanyak 157.753 pohon di area penanaman seluas sekitar 127,48 hektare (Ha) sebagai rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cibuni.

Penanaman pohon dihadiri Wakil Bupati Cianjur TB Mulyana Syahrudin, Direktur Rencana dan Penggunaan Kawasan Hutan dan Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Roosi Tjandrakirana, Forkopimda, dan perwakilan SKK Migas.

General Manager PEPC JTB, Mefredi menyampaikan, penanaman pohon merupakan komitmen Pertamina EP Cepu mendukung upaya dunia mengurangi emisi karbon dengan potensi serapan karbon 2.134,40 CO2eq. Pohon yang ditanam merupakan pohon produktif dengan jenis tanaman 114.687 pohon pinus, 25.124 pohon ganitri/manglid, 11.516 pohon KPS (Kawasan Perlindungan Setempat) yang merupakan pohon endemik di wilayah lahan penanaman. Tujuannya mempertahankan ekosistem yang sudah ada, dan 6.427 pohon kopi dengan skema pemberdayaan masyarakat yang diharapkan memberikan dampak ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

“Dalam menjalankan tugas untuk mendukung ketersediaan energi nasional, kami meyakini bahwa operasi migas dapat dilaksanakan dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan masyarakat lokal,” ujarnya.

“PEPC memiliki komitmen kuat mewujudkan keberlanjutan dengan prinsip ESG, sehingga melalui penanaman pohon ini kami ingin berkontribusi mendukung upaya dunia mengatasi perubahan iklim, demi masa depan bagi anak dan cucu kita melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Di sisi lain, penanaman pohon ini juga merupakan komitmen PEPC untuk patuh dengan peraturan yang berlaku khususnya terkait IPPKH untuk menjaga hutan kita,” lanjut Mefredi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/1/2025).

Mefredi menambahkan upaya ini berkontribusi terhadap agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan 13 Penanganan Perubahan Iklim, tujuan 15 Menjaga Ekosistem Darat, tujuan 8 Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, tujuan 16 Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, dan tujuan 17 Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penanaman pohon di Cianjur merupakan penanaman dalam jumlah besar kedua setelah sebelumnya Pertamina EP Cepu JTB menanam 180 ribu pohon di atas lahan seluas 165 hektare di Desa Ngadirengo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada 2024 lalu.

Dalam waktu dekat, penanaman juga kembali dilaksanakan di Kabupaten Sorong, Papua Barat. Di tempat ini akan dilaksanakan aksi penanaman pohon seluas 130 hektare. PEPC yang bertugas mengelola Regional Indonesia Timur sepanjang 2024 telah melakukan penanaman pohon sebanyak 225.966 pohon dengan potensi serapan karbon 2.794 Co2eq.

Roosi Tjandrakirana menyampaikan apresiasi atas kepatuhan PEPC terhadap peraturan pengadaan lahan kompensasi yang menjadi salah satu kewajiban kepada pemegang ijin pinjam pakai kawasan hutan yang berada di Pulau Jawa dan Lampung. Tutupan lahan di wilayah ini sangat minim di bawah 30%.

“Lahan kompensasi PEPC merupakan 1 banding 2, jadi jika PEPC menggunakan menggunakan lahan 144 hektar, wajib menyerahkan sekitar 290 hektar atau dua kali lipatnya. Kami mengapresiasi dan terima kasih kepada PEPC telah memenuhi kewajiban ini,” tuturnya.

Ia menegaskan, setelah penanaman pohon ini akan dilaksanakan monitoring dan penilaian setelah tiga tahun untuk memastikan penanaman pohon berhasil dilaksanakan dan diserahterimakan hasil penanamannya.

TB Mulyana Syahrudin juga mengapresasi inisiatif PEPC mendukung pelestarian alam dengan melakukan penanaman pohon di Cianjur. Terlebih lagi aksi penanaman pohon sangat penting untuk mitigasi bencana di lahan yang mulai gundul.

“Pemerintah Cianjur menyambut baik aksi penanaman pohon sebagai tanggungjawab sosial menjawab isu global ini,” tuturnya.

Sebagai informasi, Pertamina EP Cepu merupakan operator lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur berperan mendukung industri di Jawa Timur dan Jawa Tengah. PEPC saat ini mendapatkan tugas mengelola bisnis industri hulu migas di wilayah Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina.

Secara geografis wilayah operasinya tersebar di Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore. Wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur yaitu Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java), Zona 12 (Jambaran Tiung Biru, Banyu Urip, Bunga), Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait), dan Zona 14 (Papua, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai, Masela).(red)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait