SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Meski debit air Sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro mengalami normal setelah Rabu (29/1/2025) kemarin menunjukkan tren kenaikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur meminta warga masyarakat di bantaran Bengawan Solo agar tetap waspada. Sebab potensi cuaca ekstrem masih berlangsung hingga 5 Februari 2025 mendatang.
“Kondisi debit air Bengawan di wilayah Bojonegoro sudah kembali normal, meski sebelumnya berada di siaga 2 atau kuning,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bojonegoro, Laela Noer Aeny kepada Suarabanyuurip.com, Kamis (30/01/2025).
Dia mengatakan, cuaca ekstrem di Bojonegoro sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga 5 Februari mendatang. Sehingga masyarakat diminta untuk tetap waspada jika sewaktu-waktu debit air Bengawan Solo kembali naik.
“Terutama masyarakat yang berada di bantaran sungai. Karena di Bojonegoro tercatat sebanyak 88 desa di 15 kecamatan berpotensi terimbas banjir akibat luapan Bengawan Solo,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor hingga angin kencang berpotensi terjadi pada musim hujan ini. Kondisi ini membuat BPBD terus berupaya untuk mengimbau masyarakat agar tetap waspada.
“Banjir bandang juga perlu diwaspadai, khususnya di wilayah selatan Bojonegoro atau kawasan hutan,” imbuhnya.(jk)