SuaraBanyuurip.com – Diaspora Blora, Jawa Tengah, menggagas pendirian Politeknik Agroteknologi untuk memaksimalkan potensi pertanian di wilayah setempat. Kondisi ini berbeda dengan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang pernah mendirikan Politeknik (Poltek), namun akhirnya tutup. Akademi Komunitas Negeri sebagai rintisan Politeknik Negeri Malang di era pemerintahan Bupati Bojonegoro Suyoto-Setyo Hartono pada 2012 itu tutup pada 2020.
Diaspora Blora memiliki beberapa alasan mencetuskan gagasan pendirian Politeknik Agroteknologi. Diantaranya melihat potensi pertanian di Kabupaten Blora begitu besar dan masih rendahnya angka kuliah bagi pemuda.
Diaspora Blora penggagas Politeknik Agroteknologi adalah Prof. Ali Agus. Pria asli Kecamatan Banjarejo ini merupakan Guru Besar Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta. Dia juga Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI bidang Hilirisasi Produk Peternakan.
Prof. Ali menyatakan, Blora memiliki potensi besar di bidang agro, pertanian. Kabupaten Blora menjadi sentra jagung, padi, hortikultura. Juga buah, dan sayuran kacang. Serta peternakan, sapi termasuk peluang perikanan.
Menurut Prof Ali, potensi tersebut sangat tepat kalau Bupati Blora dan jajarannya mulai memformulasikan peluang pengembangan dan peningkatan kualitas SDM generasi muda lulusan SMA sederajat untuk meningkatkan studi lebih lanjut.
“Misalnya dengan membentuk Politeknik agroteknologi atau apa itulah. Saya kira peluang itu ada dan saatnya kita pikirkan. Kita awali dengan bincang-bincang non formal dulu, nanti insyaallah kita formalkan dan kita realisasikan mimpi kita bersama untuk meningkatkan kualitas SDM generasi muda Blora. Agar bisa terampil di bidang agro,” kata Prof Ali saat berkunjung ke rumah dinas Bupati Blora, Dr. H Arief Rohman, Selasa 28 Januari 2025.
Prof Ali datang bersama drh. Ali Syaifudin M.Si., asli Cepu. Ia menegaskan, agro, pertanian, peternakan, perikanan bahkan perhutanan, merupakan potensi besar yang kedepan akan menjadi isu utama di setiap negara.
Sebab setiap negara, lanjut dia, akan beruapaya bagaimana caranya memenuhi kecukupan pangan akibat berbagai faktor seperti perubahan iklim, global warming, peningkatan penduduk, lahan semakin sempit. Maka urusan pangan menjadi prioritas Termasuk Presiden Prabowo saat ini juga komitmen menjadikan swasembada pangan menjadi program prioritas.
“Kita harus dukung dan kita mulai dengan peningkatan kualitas SDM yang ada di Blora. Potensi itu ada,” tandasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Arief Rohman, menyambut baik gagasan yang disampaikan Prof. Ali Agus. Menurutnya, saat ini lulusan SLTA (SMA, SMK, MA) di Blora yang melanjutkan kuliah masih cukup rendah.
“Lulusan SMA SMK Aliyah di Blora yang melanjutkan kuliah itu baru sekitar 40′ persen. Rata rata memang punya keinginan kuliah tapi tidak jauh jauh, makanya ide pendirian Politeknik Pertanian ini kami sambut baik. Nanti kita panggil para Diaspora Blora, Blora Memanggil para Diaspora yang sukses agar ikut mendukung mewujudkan ide ini bersama sama,” ujar Bupati Arief.
Menurutnya, salah satu syarat sebuah daerah maju itu karena kualitas SDM-nya. Kalau SDM-nya maju, maka daerah itu akan menjadi daerah yang maju dan unggul.
“Arahnya lebih ke Politeknik Pertanian Blora, dengan prodi atau jurusan pertanian, peternakan dan perikanan. Semoga prosesnya lancar. Investasi SDM unggul harus dimulai dari sekarang,” tambah Bupati Arief.(red)