Warga Terseret Arus Sungai Jepang Bojonegoro Ditemukan

Korban ditemukan
EVAKUASI : Personel BPBD dan Tim SAR Gabungan saat mengevakuasi jenazah korban terseret arus Sungai Jepang, turut Desa/Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari

Bojonegoro — Pencarian korban hilang diduga terseret arus Sungai Jepang di Desa/Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur akhirnya membuahkan hasil. Tim gabungan pencari menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal, pada radius 6,3 Kilometer (Km) dari titik awal perkiraan hilang.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Heru Wicaksi mengatakan, segera setelah pihaknya mendapat laporan, personil BPBD mendatangi lokasi guna melaksanakan evakuasi dan penyerahan bantuan paket sembako kepada keluarga korban.

Diketahui, korban adalah Jamiran (49), warga Desa Margomulyo RT. 001, RW. 005 Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Jamiran ditemukan pada Jumat (28/02/2025) pukul 22.30 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangan untuk dilakukan visum sebelum diserahkan ke pihak keluarga.

“Korban ditemukan di radius 6,3 Km dari titik tempat kejadian,” kata Heru Wicaksi kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (1/03/2025).

Keberhasilan Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dalam upaya menemukan korban ini sebab area pencarian diperluas hingga sejauh 50 Kilometer (Km) dari titik perkiraan awal korban terseret arus.

Tim pencari terbagi dalam beberapa tim, antara lain dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat), TNI/Polri, Unit Reaksi Cepat (URC) SH Terate, Basarnas dan berbagai kelompok sukarelawan lainnya.

Kejadian korban hilang ini bermula, saat Jamiran berangkat dari rumah ke sawah pada Rabu (26/2/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Untuk akses menuju ke sawah, ia melalui Sungai Jepang. Namun sampai sekitar pukul 11.00 WIB (pada hari yang sama), korban tak kunjung pulang.

Setelah dilaporkan hilang, keluarga korban bersama masyarakat mencari keberadaan penyintas di sekitar sungai. Namun hanya ditemukan sebuah alat semprot yang biasa digunakan penyintas pergi ke sawah. Alat ini dalam keadaan sudah tersangkut di semak-semak (kayu secang) tepi sungai.(fin)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait