SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Seorang nenek berusia 70 tahun, asal Desa Ngrejeng, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dikabarkan hilang sejak Jumat (21/03/2025) kemarin. Tim Search and Rescue (SAR/Pencari dan Penyelamatan) Gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro berhasil menemukan korban sudah meninggal dunia di Sungai Gandong, Sabtu (22/03/2025).
Kepala Desa Ngrejeng, Arif Andika Yanuar menuturkan, kejadian ini bermula ketika korban, yakni Hj. Narpi, warga Dusun Nglegok berangkat ke ladang bersama anaknya, Triono. Mereka memupuk tanaman jagung sejak pukul 06.00 WIB.
Namun, sekitar pukul 11.30 WIB Triono pulang mendahului untuk Salat Jumat. Saat itu korban diajak pulang, tetapi tidak mau. Usai salat Triono kembali ke ladang namun tidak mendapati ibunya.
“Setelah mendapat informasi, kami kemudian berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Purwosari, SAR, dan terkait lainnya guna mencari korban,” ujar Arif Andika.
Kepala BPBD Kabupaten Bojonegoro, Heru Wicaksi membenarkan kejadian ini. Korban ditemukan tak sampai 24 jam. Personel Gabungan BPBD, TNI-Polri, Satpol PP, Damkarmat, dan terkait lainnya berhasil menemukan Narpi di aliran Sungai Gandong.
“Korban ditemukan pada Sabtu (22/03/2025) pukul 07.00 WIB dalam keadaan meninggal dunia. Tim dapat menemukan korban di radius pencarian lebih kurang sejauh 1 kilometer (km) dari tempat kejadian,” katanya kepada Suarabanyuurip.com, Sabtu (22/03/2025).
Tim mendapati kecocokan hasil identifikasi dengan ciri-ciri korban terakhir sebelum hilang. Antara lain menggunakan daster warna hijau dengan atasan kaos warna hijau bertulisan kayabas, warna kulit sawo matang, badan kurus dengan tinggi 160 centimeter, rambut putih, dan memakai kerudung warna hitam motif bintik putih.
“Jenazah telah dibawa ke rumah duka untuk dilakukan visum dan pemakaman oleh pihak keluarga,” tandasnya.(fin)