SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Guna menjawab keluhan para petani mengenai harga gabah yang berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP), Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, bersama Dandim 0813 Letkol Czi Arief Rochman Hakim mengadakan pertemuan dengan Perum Bulog setempat.
Dalam agenda ini, Bupati Bojonegoro menekankan agar mengoptimalkan hasil penyerapan Gabah Kering Panen (GKP) sesuai HPP sebesar Rp6.500 per kilogram (Kg) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Perjamuan berlangsung di rumah dinas bupati, Kamis (10/04/2025) itu berlangsung dalam diskusi hangat, melibatkan pula Dinas Ketahanan Pangan (DKPP) dan Pertanian serta Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Diadagkop UM).
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Setyo Wahono mengatakan bermaksud akan mencarikan solusi untuk menambah gudang serta penggilingan tambahan. Ini karena setelah panen raya, Bulog mengungkapkan ada kesulitan soal pengeringan. Selain itu memiliki keterbatasan hanya bisa menampung 450 ton per hari dalam menyerap hasil panen.
“Dalam minggu ini akan ada panen seluas 12.000 Hektar,” kata Bupati Setyo Wahono yang disahut dengan kesanggupan dan kesiapan dari Pemimpin Cabang (Pincab) Perum Bulog Bojonegoro, Ferdian Darma Atmaja.

Bupati asal Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini juga menyambung dengan ucapan terima kasih komitmen Bulog atas kesanggupannya. Pihaknya bersama para satuan tugas (satgas) menyebut akan terus mengawal hal tersebut.
“Agar nantinya penyerapan tetap bisa maksimal,” ujar Mas Wahono, sapaan akrabnya.
“Kami akan siap melakukan penyerapan gabah sesuai dengan HPP yaitu Rp6.500 per Kg,” tegas Ferdian Darma Atmaja.
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menambahkan, bahwa dalam sesi itu, poin pentingnya adalah, pihaknya tetap menyerap gabah petani sesuai HPP Rp6.500 per Kg. Meskipun, target Bulog Cabang Bojonegoro sudah terealisasi sebanyak 111 persen sampai berakhir program serapan gabah.
“Serapan difokuskan pada kecamatan-kecamatan yang masih ada panen, dibantu pengawalan dari pihak TNI/Babinsa dan Petugas Penyuluh Lapangan,” tandas pria ramah ini.(fin)