SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur menyebut sebanyak 77 desa di kawasan bantaran Sungai Bengawan Solo rawan bencana longsor. Sehingga masyarakat bantaran Bengawan Solo diminta berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutama saat debit air naik.
Kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi mengatakan, kejadian bencana longsor kerap terjadi di bantaran Sungai Bengawan Solo. Beberapa waktu lalu bangunan dapur milik warga Desa Sarirejo, Kecamatan Balen terbawa longsor dan hanyut di Bengawan Solo.
“Itu terjadi usai hujan deras mengguyur di wilayah Kecamatan Balen yang mengakibatkan tanah di tepi Sungai Bengawan Solo longsor,” katanya, Selasa (15/4/2025).
Dia mengatakan, terbaru kejadian longsor berlokasi di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk dan Desa Bogo, Kecamatan Kapas, meskipun tidak berdampak kepada rumah warga tanah sekitar sungai banyak yang terkikis.
“Kami telah memetakan sebanyak 77 desa di 23 kecamatan khususnya di bantaran Bengawan Solo rawan bencana longsor,” kata Heru sapaan akrabnya.
Menurut dia, saat hujan lebat dan debit air Bengawan Solo naik, potensi longsornya semakin besar. Tentu masyarakat pinggiran sungai harus waspada dan berhati-hati.
“Untuk antisipasi longsor permukiman diusahakan ada jarak dari tepi sungai,” tambahnya.