SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Jawa Timur, Setyo Wahono dan Nurul Azizah berencana menghidupkan kembali kontraktor lokal atau yang biasa disebut konten lokal dalam pengerjaan proyek infrastruktur setempat. Rencana ini mendapat sambutan baik dari Himpunan Kontraktor Bojonegoro (HKB).
Setyo Wahono dan Nurul Azizah mengemukakan rancangan itu saat menerima audiency dengan HKB. Sejumlah kepala dinas di lingkungan Pemkab Bojonegoro, disebut hadir dalam pertemuan tersebut.
“Kita ingin kontraktor lokal ini punya daya saing. Karena itu perlu dihidupkan konten lokal,” kata Bupati Wahono di hadapan ketua dan sekretaris 12 asosiasi kontraktor di Bojonegoro yang tergabung di HKB baru baru ini.
Dalam perjamuan kala itu Wahono juga menekankan tentang kualitas pekerjaan yang harus baik. Hal ini menjadi tujuan utama dihidupkannya kontraktor lokal. Dia meyakini, kontraktor lokal mampu bekerja dengan baik dan menghasilkan pekerjaan yang berkualitas.
Senada, Wabup Nurul Azizah pun menyatakan semangat mengaktifkan konten lokal ketika membuka seminar dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, Sabtu akhir pekan lalu.
Ketua HKB, Alham M. Ubey mengatakan, bahwa saat ini kontraktor lokal Bojonegoro sangat solid dan kompak. Para kontraktor tidak ingin ada lagi proyek gagal di Bojonegoro. HKB juga ingin punya kontribusi besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Bojonegoro.
Mantan jurnalis televisi swasta nasional ini berpendapat, jika ada pekerjaan yang tidak berkualitas, sejatinya yang dirugikan adalah masyarakat Bojonegoro. Oleh sebab itu para kontraktor lokal akan benar-benar menjaga kualitas.
“Semangat para kontraktor ini dampaknya akan terjadi proyek yang berkualitas. Tidak ada lagi proyek yang ambruk di tengah jalan atau ambruk ketika baru ada serah terima,” kata mantan reporter RCTI ini kepada Suarabanyuurip.com, Senin (12/5/2025).
Dengan dihidupkannya kontraktor lokal ini, lanjut dia, juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sebab belanja barang dan jasa akan menjadi hidup, sehingga ekonomi masyarakat juga meningkat.
HKB berharap, pemerintahan Setyo Wahono -Nurul Azizah ini benar-benar memberi perhatian, kesempatan dan kepercayaan kepada kontraktor lokal untuk mengerjakan proyek-proyek infrastruktur yang didanai oleh anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Bojonegoro.
“Kami mampu kok mengerjakan, kenapa harus diberikan kepada kontraktor dari luar, kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang spesialis yang di antara kami tidak ada yang mampu mengerjakan, bolehlah dikerjakan kontraktor dari luar Bojonegoro,” tegasnya.
Ditambahkan, HKB tidak ingin seperti tahun-tahun lampau, dimana mayoritas pekerjaan APBD dikerjakan kontraktor dari luar.
“Hal itu namanya mencederai konten lokal,” tandasnya.(fin)