SuaraBanyuurip.com – Sebanyak 60 Wilayah Kerja (WK) migas baru akan dilelang hingga tahun 2028 untuk membuka pintu investasi sekaligus memperkuat cadangan energi nasional. Dari 128 cekungan migas di seluruh Indonesia, sebanyak 68 di antaranya masih menyimpan potensi besar yang belum dimanfaatkan.
“Akan kita tenderkan dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Kalau bisa dipercepat, akan kita percepat,” tegas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta.
Menurur Bahlil, target lifting migas nasional sebesar satu juta barel per hari pada tahun 2030 tidak lagi dapat dicapai dengan cara-cara konvensional. Diperlukan langkah-langkah inovatif di luar kebiasaan agar sasaran tersebut benar-benar terpenuhi.
“Kami dari Kementerian ESDM terpaksa melakukan hal-hal yang di luar kelaziman. Karena kalau hal-hal yang lazim, rasanya lifting kita akan seperti itu saja,” tegasnya.
Bahlil menjelaskan, ada tiga strategi utama menggenjot lifting migas nasional. Pertama, optimalisasi produksi dengan penerapan teknologi mutakhir, termasuk metode Enhanced Oil Recovery (EOR) dan peralihan teknik pengeboran vertikal ke horizontal. Terobosan Ini terbukti mampu meningkatkan perolehan minyak dari cadangan yang ada.
Kedua, reaktivasi sumur-sumur migas yang sudah lama idle (tidak aktif) untuk memaksimalkan produksi lapangan yang selama ini kurang terjamah. Ketiga, eksplorasi intensif terhadap cekungan-cekungan migas yang belum tergarap. Dari 128 cekungan di seluruh Indonesia, sebanyak 68 di antaranya masih menyimpan potensi besar yang belum dimanfaatkan.
Di sisi lain, Pemerintah juga telah menyiapkan berbagai insentif demi menarik minat investor, antara lain peningkatan bagi hasil migas kepada kontraktor hingga 50% serta peningkatan Internal Rate of Return (IRR) proyek hulu migas menjadi sekitar 15-17%.
“Kita memberikan satu formulasi sweetener yang ekonomis. Jadi target negara bisa ditingkatkan lifting, tetapi para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) juga tidak rugi. Tetapi negara juga harus mendapat untung, jadi kita atur win-win (solusi),” jelas Bahlil.
Sebagai bukti komitmen, kontrak bagi hasil untuk tiga WK dari tahap II lelang 2024, yaitu WK Kojo, WK Binaiya, dan WK Serpang telah ditandatangani. Totoal nilai investasi yang dijanjikan mencapai USD 13,3 juta, dengan bonus tandatangan total sebesar USD 700 ribu. Ketiga WK ini merupakan wilayah eksplorasi dengan jangka waktu kontrak 30 tahun menggunakan skema cost recovery.(red)