SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro
Bojonegoro – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bojonegoro beberapa waktu lalu mengunjungi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi XII, di Jakarta. Kunjungan kerja tersebut, salah satunya membahas terkait kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi (migas) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu berpusat di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang akan berakhir 10 tahun lagi.
“Kami khawatir karena pendapatan terbesar anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Bojonegoro dari dana bagi hasil (DBH) Migas, apabila Migas habis pendapatan otomatis akan turun,” kata Anggota Komisi B DPRD Bojonegoro, Sigit Kushariyanto kepada Suarabanyuurip.com, Minggu (01/06/2025).
Dia mengatakan, bahwa kontrak Blok Cepu ditandatangani pada 2005. Kontrak ini berlangsung selama 30 tahun, sehingga kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Migas di Lapangan Banyu Urip tinggal 10 tahun lagi karena akan berakhir pada 2035 mendatang. Artinya pemerintah pusat juga harus memikirkan Bojonegoro. Salah satunya bisa mempertahankan sumber migas di Bojonegoro, dengan memaksimalkan sumur minyak yang masih beroperasi.
“Yakni tujuh sumur infill dan clastic di Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, harus dimaksimalkan untuk mempertahankan migas di Bojonegoro. Termasuk mencari sumber migas baru di sejumlah wilayah Bojonegoro,” ujarnya.

Sigit mengungkapkan, kunjungan kerja di DPR RI Komisi XII pada 23 Mei 2025 itu, rombongan Komisi B DPRD ditemui Ratna Juwita juga membahas mengenai saham mayoritas antara PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) dan PT Surya Energi Raya (SER).
Komisi B DPRD meminta untuk renegosiasi terkait komposisi saham 25 persen PT ADS dan 75 persen PT SER. Saham yang dimiliki PT ADS harus minimal 51 persen dari sebelumnya.
“Kemudian pelibatan vendor lokal saat ada investor masuk di Bojonegoro,” kata politisi asal partai Golkar ini.
Sementara Anggota DPR RI Komisi XII, Ratna Juwita menyampaikan, akan segera melakukan rapat terkait penyampaian aspirasi dari DPRD Bojonegoro.
“Yakni renegosiasi saham mayoritas antara PT ADS dan PT SER, kemudian yang paling penting perpanjangan industri Migas di Bojonegoro,” tandasnya.(jk)