Masuki Musim Kemarau, BPBD Bojonegoro Belum Terima Permintaan Air Bersih

Dropping air bersih
BPBD Bojonegoro saat mendropping air bersih di desa yang mengalami kekeringan pada 2024 silam.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur hingga kini belum menerima permintaan dropping air bersih dari desa yang sering terlanda kekeringan.

Berbeda dengan tahun 2024 lalu, pada bulan Juni sejumlah desa mulai terdampak kekeringan dan mengajukan dropping air bersih.

“Belum ada desa yang mengajukan permintaan air bersih di awal kemarau tahun ini,” kata Kalaksa BPBD Bojonegoro, Heru Wicaksi kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (10/06/2025).

Heru mengatakan, sebagian wilayah Kabupaten Bojonegoro saat ini masih diguyur hujan, sehingga belum ada masyarakat yang terdampak kekeringan. Itu juga disebabkan karena tahun ini ada fenomena kemarau basah.

“Kalau pada bulan Juni tahun lalu terdapat dua desa yang mengajukan permintaan air bersih, yakni Desa Nglumber dan Bumirejo di Kecamatan Kepohbaru,” ujarnya.

Dijelaskan, puncak kemarau di Bojonegoro diprediksi bakal terjadi di bulan September dan November mendatang. Kemungkinan pada puncak kemarau tersebut akan ada permintaan air bersih dari desa terdampak kekeringan.

“Kami berharap tidak ada permintaan air atau warga terdampak kekeringan yang meluas seperti tahun lalu. Sehingga masyarakat Bojonegoro untuk air bersih tidak kesulitan,” tandasnya.

Untuk diketahui per tanggal 19 September 2024 BPBD mendistribusikan 831 tangki air bersih untuk membantu masyarakat kekeringan. Total 71 desa di 22 kecamatan yang menerima penyaluran air bersih pada tahun lalu.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *