SuaraBanyuurip.com — Arifin Jauhari
Bojonegoro — Satu atlet putri Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dari cabang olahraga (Cabor) bela diri Taekwondo, Okta Ayu Primidya mendapat bonus uang kaget dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.
Okta, begitu ia karib disapa, mendapat medali perunggu saat berlaga di kelas kyorugi under 57 kg putri. Perunggu yang disabet Okta, adalah medali pertama dikoleksi Bojonegoro dari Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur (Jatim) 2025. Atas prestasi ini ia menerima Rp500 ribu dari pemerintah daerah melalui KONI Bojonegoro.
“Atlet yang beprestasi, untuk di lapangan ada istilahnya hadiah mentas, karena menyelesaikan perlombaaan atau pertandingan, besarannya bervariatif,” kata Ketua KONI Bojonegoro, Sahari kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (24/6/2025).
Dijelaskan, besaran uang kaget sebagai hadiah mentas, berbeda-beda. Terbagi untuk kategori perorangan, untuk peraih emas, perak, perunggu. Sahari menyebut, untuk kategori ini, atlet peraih emas menerima uang kaget Rp1,5 juta, lalu perak sebesar Rp1 juta, dan perunggu Rp500 ribu.
Selain perorangan, besaran uang kaget akan berbeda pula untuk raihan emas, perak, dan perunggu pada kategori regu. Beregu pun dibagi lagi, untuk beregu dua, empat, atau lebih dari empat.
“Tujuannya (uang kaget) ini apa?, untuk memotivasi atlet, sudah dua periode porprov kita berikan, mudah-mudahan raihan medali perdana ini bisa menjadi penyemangat untuk atlet-atlet yang lain,” ujar Sahari.
Uang kaget itu sedianya diberikan langsung pada saat atlet berada di podium kemenangan oleh KONI Bojonegoro. Namun jika karena uzur waktu, uang itu diberikan setelahnya. Situasi ini terjadi pada Okta sebagai contoh.
Sementara Okta, mengaku senang atas pemberian uang kaget dari KONI Bojonegoro. Meski begitu, ia mengaku belum puas atas capaian prestasi yang diperjuangan. Bahkan ia sempat panik saat bertarung, sebab lawannya adalah juara Pomprov Jatim 2025 yang dipastikan lebih berpengalaman.
“Lawan saya peraih emas di kelas saya waktu Pomprov,” ungkapnya.
Kendati, Okta tak patah semangat, dan akan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuannya. Apalagi, ini adalah debutnya di level Porprov Jatim. Untuk itu, dalam even kejuaraan terdekat, Okta akan segera bergabung di gelanggang.
“Saya akan tingkatkan lagi prestasi ke depan,” tuturnya.
Pelatih Okta, Febri Dian Permatasari menilai, anak didiknya masih banyak kehilangan peluang poin. Dengan begitu, Okta dikatakan perlu meningkatkan kemampuan fisik. Sedangkan secara teknik, Okta kurang dari sisi serangan.
“Okta lebih dominan di pertahanan, padahal kita dapat poin dari serangan, jadi Okta perlu meningkatkan sisi serangan, nanti seiring peningkatan fisik dia dari waktu ke waktu,” terangnya.(fin)