SuaraBanyuurip.com – M. Alamsyah Syarifudin
Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat menyelanggarakan ruwatan Murwakala di obyek wisata Kayangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Jumat (27/6/2025).
Ruwatan Murwakala ini merupakan rangkaian kegiatan Festival Geopark Bojonegoro 2025 yang dilaksanakan mulai 26-29 Juni.
Hadir dalam acara ruwatan, Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati (Wabup) Nurul Azizah, Ketua TP PKK Cantika Wahono, Adm Bojonegoro dan jajaran, Kepala Desa (Kades) Sendangharjo dan perangkat, Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Bojonegoro, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Ngasem dan terkait lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono menyampaikan, bahwa ruwatan murwakal ini sebagai nilai spriritual dan sebagai bentuk kecintaan kita kepada alam, dan juga membentuk jati diri masyarakat Bojonegoro. Ruwatan murwakala ini juga mengandung nilai kearifan lokal yang harus dilestarikan, sebagai bentuk memohon kepada Allah SWT, dan menjalin silaturahmi kepada masyarakat Bojonegoro.
“Alhamdulillah kita bisa menguri-uri kegiatan tradisional ini juga destinasi pariwisata yang menjadi kebanggaan Bojonegoro,” kata Mas Wahono, demikian Bupati Setyo Wahono, karib disapa.

Bupati asli putra Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini berharap, agar warga masyarakat Bojonegoro dapat hidup rukun, bergotong-royong dan selalu menjalin silaturahmi antar sesama dengan baik, serta bisa melestarikan budaya ini sampai kapanpun.
“Mari kita semua selalu menjaga kerukunan, dan menjalin silaturahmi antar sesama dengan baik. Sehingga tercipta sebuah ketentraman dan kedamaian kepada kita semua,” tandasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Disbudpar Bojonegoro, Welly Fritama menyampaikan, bahwa dalam kegiatan ruwatan murwakala tahun ini diikuti sebanyak 172 orang perserta yang semuanya dari Bojonegoro. Ruwatan Murwakala ini bertujuan untuk membersihkan diri atau mensucikan diri agar terhindar marabahaya dan memberikan keselamatan bagi masyarakat, khususnya peserta ruwatan.
“Setiap tahun targetnya 100 orang, jadi untuk tahun ini jumlah pesertanya sedikit lebih banyak dari tahun lalu. Yaitu, jumlah total sebanyak 172 orang, semuanya dari Bojonegoro dan gratis tanpa dipungut biaya,” kata Kepala Disbudpar Bojonegoro, Welly Fritama kepada SuaraBanyuurip.com di sela-sela kegiatan di Wisata Kayangan Api.

Welly menjelaskan, ritual yang dilakukan diantaranya dengan melakukan pengambilan api minyak di Wonocolo dan disemayamkan di Kayangan Api, pengambilan tanah di Jatiblimbing, dan pelarungan di Bengawan Solo.
“Ada empat unsur dalam ritual yang dilakukan yakni, tanah, air, api, dan udara. Ruwatan ini untuk menghilangkan energi negatif atau malapetaka, serta memohon perlindungan Yang Maha Kuasa dari segela marabahaya,” ujarnya.
Ditambahkan, bahwa ruwatan Murwakala ini dalam rangkaian Festival Geopark Bojonegoro 2025 bertujuan untuk melestarikan budaya adat Jawa yang ada di Bojonegoro dan mengenalkan kepada generasi muda. Selain itu, Festival Geopark Bojonegoro 2025 ini juga bertujuan untuk mendukung penilaian geopark nasional Bojonegoro menuju UNESCO Global Geopark (UGGp).
“Dengan adanya festival ini harapanya dapat mengenalkan kepada masyarakat, khususnya dari luar Bojonegoro agar mengetahui bahwa di Bojonegoro ada destinasi wisata. Sehingga yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, dan juga mengenalkan budaya adat daerah ini kepada generasi muda agar kedepan terus diuri-uri,” imhuhnya.
Dalam kegiatan ini, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono didampingi Wabup Nurul Azizah berkenan menyerahkan gunungan wayang kepada Dalang Ki Ngaesan sebagai tanda dibukanya ruwatan murwakala.(lam)