Suarabanyuurip.com – M. Alamsyah Syarifudin
Bojonegoro – Produksi minyak lapangan Banyu Urip, Blok Cepu meningkat dari 150 ribu barel per hari (bph) menjadi 180 ribu bph. Desa penghasil di wilayah Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berharap peningkatan produksi tersebut dapat meningkatkan alokasi dana desa (ADD) dan program pemberdayaan masyarakat.
Ada dua desa di wilayah Kecamatan Gayam yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sebagai desa penghasil minyak Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Yakni Desa Gayam dan Mojodelik.
Kepala Desa Gayam, Winto menyambut baik peningkatan produksi minyak lapangan Banyu Urip sebesar 30.000 bph yang baru diresmikan oleh Presiden RI Prabowo Subianto belum lama ini. Menurutnya, peningkatan produksi ini dapat mendongkrak ADD Gayam dari dana bagi hasil (DBH) migas yang diterima Pemkab Bojonegoro.
“Kalau ADD naik tentunya bermanfaat bagi pembangunan di Desa Gayam maupun program pemberdayaan masyarakat,” kata dia kepada suarabanyuurip.com ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/7/2025).
Winto juga berharap, peningkatan produksi minyak lapangan Banyu Urip ini bisa memberikan kontribusi maksimal kepada masyarakat terdampak langsung.
“Meskipun ada upaya dari EMCL, kontribusi yang diberikan ExxonMobil untuk desa belum maksimal, mengingat segala keterbatasan dan kekurangan yang ada,” ujarnya.
Kepala desa dua periode ini mengingatkan pentingnya komunikasi yang harus dibangun kontraktor atau vendor ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dalam melakukan kegiatan di lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu.
“Komunikasi para vendor EMCL dengan pemerintah desa perlu ditingkatkan lagi, agar penyerapan tenaga kerja lokal bisa lebih banyak,” saran Winto.

Senada disampaikan Kepala Desa Mojodelik, Yuntik Rahayu. Ia berharap, selain memberikan kontribusi besar bagi negara, peningkatan produksi minyak lapangan minyak Banyu Urip bisa memberikan manfaat bagi masyarakat desa terdekat operasi.
“Untuk itu program pemberdayaan masyarakat harus ditingkatkan, dan sejalan dengan peningkatan kepekaan terhadap isu lingkungkan sekitar,” ujar Yuntik dikonfirmasi terpisah.(lam)