Hadiri Rapat Cepu JOA, Direktur PT ADS Sebut Tak Bahas Perpanjangan Kontrak Blok Cepu

Jajaran direksi BKS Migas Blok Cepu
Jajaran direksi BKS Migas Blok Cepu saat menghadiri Rapat Cepu JOA Q3-2025 OpCom Update di Jakarta Pada awal Oktober 2025.

SuaraBanyuurip.com – Joko Kuncoro

Bojonegoro – Pada awal Oktober 2025, jajaran direksi badan kerja sama (BKS) Blok Cepu menghadiri Rapat Cepu JOA (Joint Operating Agreement) Q3-2025 OpCom Update. Kegiatan yang diselenggarakan oleh operator lapangan minyak dan gas bumi (Migas) Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Wisma GKBI, Jakarta, tak ada pembahasan perpanjangan kontrak Blok Cepu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bojonegoro, Muhammad Kundori.

‎”Membahas Opcom JOA Q3- 2025 dan syukuran sederhana 20 tahun Blok Cepu, tak ada pembahasan perpanjangan kontrak Lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu,” kata Direktur Utama PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) BUMD Bojonegoro, Muhammad Kundori, kepada SuaraBanyuurip.com, Kamis (9/10/2025).

Mas Dori, begitu ia karib disapa, mengatakan, dalam pertemuan tersebut membahas pembaruan manajemen OpCom, sekaligus menjadi momentum refleksi perjalanan 20 tahun Blok Cepu.

“Yakni sebagai salah satu aset strategis energi nasional,” jelasnya.

Namun, dalam forum yang digelar awal Oktober 2025 itu dihadiri jajaran Direksi BKS. Diantaranya PT ADS, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT Sarana Patra Hulu Cepu, dan PT Blora Patragas Hulu. Kehadiran ini menujukkan peran aktif BKS dalam koordinasi berjalan efektif antara para mitra, termasuk jajaran manajemen PT Pertamina EP Cepu dan stakeholder terkait lainnya.

“Para pemegang kepentingan melakukan evaluasi kinerja dan memperkuat koordinasi untuk memastikan keberlanjutan operasional di lapangan operasi migas,” ungkap Mas Dori, yang juga Ketua BKS ini.

Dia menambahkan, Blok Cepu menjadi salah satu tonggak penting dalam pengelolaan migas daerah hingga nasional. Terutama Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Momentum dua dekade Blok Cepu menjadi pengingat akan pentingnya sinergi, transparansi dan keberlanjutan.

“Ini agar manfaatnya dapat terus dirasakan masyarakat dan berkontribusi pada pembangunan energi Indonesia ke depan,” tandasnya.

Untuk diketahui, kontrak kerja sama Blok Cepu ditandatangani pada 17 September 2005 dan akan berakhir pada September 2035. Wilayah Kerja blok migas ini mencakup Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur, serta Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

ExxonMobil memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu. Sementara 45 persen lainnya dipegang oleh Pertamina, dan 10 persen oleh BUMD yang tergabung dalam badan kerja sama (BKS) Blok Cepu.(jk)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait