Bojonegoro Disarankan Surati Presiden Jokowi

SuaraBanyuurip.comd suko nugroho

Bojongeoro – Ketua DPRD Bojonegoro, Mitro’atin mendesak kepada pemerintah pusat untuk segera membangun Bendung Gerak Karangnongko di Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, Bojonegoro, Jawa Timur, dan Desa Ngrawoh, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah.

Desakan tersebut disampaikan Mitroatin kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat meninjau lahan pertanian Bojonegoro yang terancam dilanda kekeringan di Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Rabu (24/6/2015) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Politisi Partai Golkar Bojonegoro itu menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pertanian di wilayah Bojonegoro bagian barat selama ini. Sebab sampai saat ini, terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini, lahan pertanian di sana sangat kekurangan air.

“Ini sangat mendesak sekali Pak Menteri. Sebab belum ada infrastruktur pertanian yang memadai di wilayah barat karena tak ada sumber air yang cukup. Apalagi lahan pertanian di sana adalah sawah tadah hujan,” kata Mitroa’tin kepada Mentan.

Karena itu, dia berharap agar pemerintah pusat segera membuat jaringan irigasi yakni dengan membangun Waduk Karangnongko agar air dari Sungai Bengawan Solo dapat dialirkan untuk kebutuhan pertanian di wilayah Bojonegoro bagian barat dan selatan.

“Saya yakin jika itu direalisasikan, pertanian Bojonegoro di wilayah barat tidak kalah dengan timur. Jika itu terwujud produksi padi 1,5 juta ton dapat tercapai,” tegas Mitroatin.

Menanggapi hal itu, Andi Amran, mengatakan, tanggung jawab pembangunan waduk ada di Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Namun demikian, dia menyarankan, agar Bojonegoro membuat surat yang ditujukan kepada Menteri PU dengan tembusan Presiden RI Jokowi, Menteri Pertanian dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).

“Tapi saya dengar sekarang sudah tahap Amdal. Coba nanti akan saya koordinasikan dengan Menetri PU agar pembangunan waduk bisa segera teralisasi,” janji Andi Amran.

Di tempat yang sama, Bupati Bojonegoro, Suyoto, mengungkapkan, telah melayang surat kepada  Presiden Joko Widodo pada Nopember 2014 lalu. Inti surat itu agar pembangunan Waduk Karangnongko segera direalisasikan untuk meningkatkan produksi pertanian Bojonegoro dalam mendukung swasembada pangan nasional.

“Jika itu direalisasikan, Pemkab Bojonegoro siap mendukung dana untuk pembebasan tanah lokasi Bendung Gerak Karangongko,” tegas Suyoto.

Jika bendungan itu terealisasi dipastikan akan meningkatkan produksi pertanian, karena air yang tertampung bisa dialirkan melalui tanah Solo Valley Werken (SVW) di wilayah selatan Bojonegoro. Sesuai  SVW ini memiliki panjang 78 kilometer, dengan lebar sekitar 200 meter, melewati 85 desa di 11 kecamatan, mulai Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Padangan, Purwosari, Kalitidu, Ngasem, sampai Kecamatan Kepohbaru.

Selain dapat meningkatkan produksi pertanian, Bendungan Karangnongko juga bisa sebagai pengendali banjir Sungai Bengawan Solo. Karena ketika terjadi banjir, sebagian air dapat dialirkan melalui tanah SVW.(suko)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *