SuaraBanyuurip.com -Â Ririn Wedia
Bojonegoro – Sebanyak 29 warga Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengalami keracunan akibat mencium bau busuk yang diduga berasal dari sumur Pad A, Lapangan Sukowati, Blok Tuban, yang di operatori Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) pada Senin (10/7/2017) pagi tadi sekitar pukul 05.30 Wib.
Kepala Desa Sambiroto, Sudjono, mengatan, bau busuk yang dihirup warga diduga disebabkan adanya kebocoran gas saat operator melakukan service sumur untuk memisahkan air dan minyak.
“Pihak JOB P-PEJ sudah mengakui adanya kebocoran gas, mereka menyampaikan saat dirumah warga,” ujarnya saat ditemui awak media di Balai Desa setempat.
Bau gas yang menyengat tersebut membuat 27 orang yang dekat dengan lokasi sumur mengalami muntah, mual, dan pusing. Sedangkan, 1 orang terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat.
“Tidak ada korban anak-anak, semuanya orang dewasa dan lansia,” lanjutnya.
Warga yang klenger tersebut mendapatkan perawatan dari tim medis Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kapas. Namun belum ada kepastian apakah mendapatkan ganti rugi dari JOB P-PEJ karena belum ada koordinasi secara resmi dengan pihak Pemdes.
Salah satu korban keracunan, Kasiati (35), warga Desa Sambiroto, RT 11 Rw 02, mengaku, kejadian bermula saat dirinya dan warga lain melakukan aktivitas rutin di pagi hari. Tiba-tiba bau busuk dan menyengat muncul dari arah barat atau lokasi sumur Pad A milik JOB P-PEJ.
“Begitu mencium bau busuk itu, kepala langsung pusing, muntah, dan mau pingsan. Anak saya langsung dipakaian suami tutup hidung dan mulut dari kain seadanya,” imbuhnya.
Setelah itu, bersama warga lainnya yang mengalami gejala serupa langsung diberikan pengobatan oleh tenaga medis dari Puskesmas yang menggunakan ambulance keliling.
“Ya setelah dikasih obat, pusing dan mual berkurang,” tukasnya.
Pihaknya berharap, mendapatkan pertanggungjawaban dari JOB P-PEJ atas kejadian tersebut. Karena, beberapa waktu lalu sempat ada ganti rugi namun hanya sekali usai warga keracunan pada 2016 silam.
“Sekitar lima tahun yang lalu, warga rutin mendapatkan sembako tanpa menunggu kejadian keracunan. Setelah itu tidak dapat sama sekali, sampai tahun 2016 warga mengalami keracunan dikasih sembako, itupun cuma sekali,” pungkasnya.
Sementara itu, Field Administration Superintendant JOB P-PEJ, Akbar Pradima, belum memberikan konfirmasi terkait hal ini. Saat dihubungi Suarabanyuurip.com hanya terdengar nada panggil. Sementara pesan pendek yang dilayangkan juga belum ada balasan.
Dari data Pemdes Sambiroto, 29 warga yang keracunan tersebut diantaranya Kasiati (35) Rt 11 Rw 02, Supiatun, (52) Rt 11 Rw (Di Rujuk ke RS Ibnu Sina), Â Jasmi, (72) Rt 11 Rw 02 Widji, (60) Rt 11 Rw 02, Khoiriyah, (48) Â Rt 09 Rw 02, Siti Salamah, (30) Rt 12 Rw 02, Samuji, (52) Rt 09 Rw 02, Sarni (62), Rt 09 Rw 02, Sumiati, (42) Rt 12 Rw 02, Karidi, (30) Rt. 11 Rw. 02, Jamiatun, (36) Rt 12 Rw 02, Riman, (50) Rt 11 Rw 02, Nasidi, (46) Rt 11 Rw 02, Rinem, (50) Rt 11, Rw 02, Sariful, (70) Rt. 11 Rw. 02, Sutinah, (40) Rt. 11 Rw. 02, Puntinah, (61) Rt. 11 Rw. 02, Kasiban, (80) Rt. 12 Rw 02, Jamiyah, (35), Rt. 12 Rw. 02, Waras, (58), Rt. 12 Rw. 02, Ngatipah, (50), Rt. 12 Rw. 02, Darsini, (45), Rt. 12 Rw. 02, Mawarda, (45) Rt. 12 Rw. 02, Ruminem, (55), Rt. 12 Rw. 02, Samini, (52), Rt. 12 Rw. 02, Leni, (17), Rt. 12 Rw 02, Sunatipah, (52), Rt. 12 Rw. 02, Sojran, (52), Rt. 12 Rw. 02, Sululah, (49) Rt. 12 Rw. 02.(rien)