Minyak Banyuurip Kembali Mengalir ke TWU

Rexy Mawardijaya

SuaraBanyuurip.com - Samian Sasongko

Bojonegoro – Pasca penghentian aktivitas produksi minyak olahan kilang mini milik PT.Tri Wahana Universal (TWU) pada 18 Januari 2016 lalu, saat ini kilang mini yang terletak di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten  Bojonegoro, Jawa Timur, kembali beraktivitas. Karena sudah mendapatkan pasokan minyak mentah dari lapangan Banyuurip, Blok Cepu.

“Saat ini TWU sudah mendapatkan aliran minyak dari Banyuurip sebesar 6000 barel per hari,” kata Juru Bicara dan Humas EMCL, Rexy Mawardijaya, kepada suarabanyuurip.com beberapa waktu lalu.

Rexy menjelaskan, produksi minyak lapangan Banyuurip saat ini mencapai lebih dari 200 ribu barel per hari (Bph). Sedangkan jumlah total sumur Banyuurip sebanyak 45 sumur. Rinciannya 36 sumur produksi, dan sisanya adalah sumur injeksi. Terdiri dari tiga tapak sumur, yaitu tapak sumur A, B, dan C (Well Pad A, B, dan C).

“Produksi minyak Banyuurip sekarang sudah menyumbang 25 persen dari target produksi nasional tahun 2017 sebanyak 815 ribu bph,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, penghentian operasi kilang mini TWU kala itu selain harga minyak turun, juga karena adanya kebijakan baru dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang mengharuskan TWU membeli minyak mentah Banyuurip dari floating storage offloading (FSO) Gagak Rimang di lepas laut Palang Tuban.

Baca Juga :   Kementerian Perhubungan Siapkan Rp80 Miliar

Kebijakan ini dinilai tak logis karena harga minyak lebih mahal dari pembelian di mulut sumur seperti yang dilakukan TWU selama ini.(sam)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA BANYUURIP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *