SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia
Bojonegoro – Keterangan berbeda disampaikan antara Ketua Badan Kerja Sama (BKS) Blok Cepu, Ganesha Askari, dan Public Government Affair Relations Manager Pertamina Eksplorasi dan Produksi Cepu (PEPC), Kunadi, terkait mundurnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur, Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) dari penyertaan modal (Participating Interest/PI) proyek Jambaran Tiung Biru (J-TB).
Ganesha Askari menyatakan PJUC resmi mundur dari proyek JTB yang dioperatori PT Pertamina EP Cepu (PEPC) pada 19 Desember 2017. Sementara Kunadi, menyampaikan jika minggu lalu baru menrima surat pengunduran diri PJUC.Â
“PJUC sudah mundur sejak Desember 2017 lalu,†kata Ganesha Askari yang juga menjabat sebagai Dirut PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), BUMD Bojonegoro, kepada suarabanyuurip.com, Kamis (18/1/2018).Â
Baca Juga :
J-TB Tidak Ekonomis Penyebab Mundurnya BKS Blok Cepu
Maret PEPC Kembalikan Investasi Proyek J-TB
PEPC Akui Belum Ada Tagihan dari BKS Blok Cepu
Ganesha menegaskan ADS dan BUMD lainnya yang tergabung BKS Blok Cepu mundur dari PI JTB yang dioperatori PEPC sudah dari bulan November 2017 lalu. Mundurnya keempat BUMD ini setelah Lapangan Gas JTB diakuisisi oleh Pertamina dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), operator Lapangan Minyak Banyuurip, Blok Cepu.Â
BKS Blok Cepu ini terdiri dari Asri Dharma Sejahtera (ADS) 4,4847%, dan Blora Patragas Hulu (BPH) 2,1820%, Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) dengan hak kelola 2,2423%, Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) 1,0910%.Â
“Perhitungan final porsi masing-masing pengembalian investasi proyek J-TB sudah final minggu lalu antara empat BUMD dengan PEPC,” tegasnya.Â
Sehingga, Ganesha memastikan tidak mungkin jika PEPC tidak menerima surat tagihan berupa data terkait permintaan pengembalian biaya kepada PEPC.Â
Data yang disampaikan BKS kepada PEPC berupa biaya-biaya yang telah dikeluarkan selama periode 2013 hingga 2017. Totalnya US$ 18 juta. Nantinya pembayaran biaya tersebut dibagi secara proporsional sesuai dengan persentase masing-masing BUMD yang terlibat.(rien)