SuaraBanyuurip.com -Â Totok Martono
Lamongan – Petani cabai rawit di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengeluhkan harga cabai rawit yang terus menurun saat musim panen.
Seorang petani cabai rawit, Ridwan mengatakan, saat ini harga cabai rawit tinggal sekira Rp30 ribu perkilogram ditingkat petani. Padahal sebelumnya Rp50 ribu perkilogram.
“Harganya ditentukan tengkulak. Setiap Minggu harganya terus merosot turun,” keluh Ridwan, warga asal Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro ini.
Ridwan menjelaskan, terus jatuhnya harga cabai rawit menurut tengkulak karena pasokan yang berlimpah disebabkan bulan ini sedang musim panen cabai rawit.
“Tak ada pilihan bagi petani selain menjual hasil panenan. Meski harganya terjun bebas, karena kalau lama disimpan cabai akan busuk. Jelas petani lebih rugi besar,” ungkap petani lainnya Sutiyar.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, M. Zamroni, merosotnya harga cabai rawit diperkirakan karena pasokan yang meningkat dari hasil produksi panen di sejumlah kecamatan penghasil cabai rawit. Sementara permintaan untuk bahan makanan pedas ini cenderung tetap.
Data Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Lamongan menyebutkan, sampai dengan Maret lalu, total luas panen cabai rawit sudah mencapai 181 hektare. Panen terluas berada di Kecamatan Solokuro yang mencapai 170 hektare. Sisanya di Kecamatan Deket, Sarirejo, Ngimbang dan Sambeng.
Sejak minggu ke III Maret, cabai rawit terus mengalami penurunan harga. Seperti yang terjadi di Pasar Sidoharjo Kecamatan Lamongan, Pasar Babat, Kecamatan Babat dan Pasar Blimbing, Kecamatan Paciran.
Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 60.000 perkilogram kini menjadi Rp 45.000 perkilogram, atau turun mencapai Rp 15.000 perkilogram.
Sementara di Pasar Mantup, Kecamatan Mantup penurunannya hanya Rp 10.000 perkilogram. Yakni yang sebelumnya Rp 55.000 perkilogram menjadi Rp 45.000 perkilogram.
Kemudian di minggu ke IV bulan Maret, harga cabai rawit kembali mengalami penurunan. Di Pasar Sidoharjo dan Pasar Babat yang sebelumnya berkisar Rp 45.000 perkilogram turun menjadi Rp 40.000 perkilogram.
Berbeda dengan Pasar Blimbing, penurunan harga mencapai Rp. 10.000 perkilogram, dari harga sebelumya Rp 45.000 perkilogram menjadi Rp 35.000 perkilogram.
Sedangkan di Pasar Mantup terjadi penurunan harga sebesar Rp 7.000 perkilogram. Yakni dari harga Rp 45.000 perkilogram menjadi Rp 38.000 perkilogram.
Penurunan harga yang cenderung drastis ini hanya terjadi pada komoditi cabai rawit. Karena komoditi lain seperti cabai merah besar, bawang merah dan bawang putih justru naik , meski hanya tipis, dari harga di minggu-minggu sebelumnya.(tok)