Inilah Alasan PT BBS Diminta Fokus Kelola Sumur Tua

Setyo Yuliono

SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia

Bojonegoro – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, meminta agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) bisa fokus mengelola sumur tua karena diprediksikan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan produksi minyak mentah hingga 1000 Barel per hari (Bph).

“Jadi, kenapa PT BBS dimita fokus kelola sumur tua karena potensi pendapatannya besar pasca Koperasi Unit Desa Sumber Pangan (KUD SP) tidak aktif lagi,” kata Asisten II Bagian Perekonomian dan Pembangunan Setda Bojonegoro, Setyo Yuliono, di Komisi B, Kamis (18/7/2019) kemarin.

Pria yang karib disapa Nanang ini menyebutkan, produksi sebesar 400 Bph saja, perputaran uang yang ada di PT BBS mencapai Rp12 Miliar tiap bulan. Apabila itu dimaksimalkan, maka keuntungan perusahaan bisa meningkat lagi.

“Saat ini, PT BBS juga menghandel Talok Resident yang kontraknya habis pada 2021. Bangunan itu disewa oleh operator Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), Pertamina EP Cepu (PEPC),” tukasnya.

Sambil berjalan, PT BBS akan terus melakukan optimalisasi di sumur tua. Sehingga, ketika sewa The Resident oleh PEPC habis, PT BBS bisa mendapatkan untung dari sumur tradisional yang terletak di Kecamatan Kedewan.

Baca Juga :   EMCL Tegaskan Tetap Mengacu Kontrak

“Untuk pekerjaan lain, di PT BBS belum ada ahlinya di bidang konstruksi. Sempat juga mengerjakan proyek di APBD, tapi setelah dihitung akan banyak kesulitan,” lanjutnya.

Pihaknya optimis, jika semua permasalan di Sumur Tua teratasi, PT BBS mampu memproduksi minyak mentah sebesar 1000 Bph. Sehingga, PT BBS diharapkan fokus dan tidak melebar pada bisnis lainnya.(rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *