Harga Terjun Bebas, Petani Cabai Ring 1 Lapangan Sukowati Merugi

19912

SuaraBanyuurip.com – Ririn Wedia

Bojonegoro – Petani Cabai di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, terpaksa gigit jari meski memasuki masa panen. Pasalnya, harga jual cabai merah di pasaran terjun bebas.

Padahal, dari sisi kualitas salah satu komoditas unggulan tersebut sangat bagus. Kondisi ini diduga akibat merebaknya wabah Virus Corona atau Covid-19 yang hampir melanda seluruh daerah di Indonesia.

Salah satu petani cabai, Karyono (40), mengaku, jika panen kali ini menghasilkan 5 kuintal cabai merah. Namun harga per kilogramnya hanya berkisar Rp11.000 per kilogram.

“Sebelumnya, atau satu bulan yang lalu mampu tembus Rp45.000 per kilogramnya,” kata Karyono, kepada Suarabanyuurip.com, Selasa (7/4/2020).

Tidak hanya harga yang terjun bebas, hasil panen di sawah yang dekat dengan Lapangan Migas Sukowati Pad B ini, ternyata tidak mampu diserap maksimal oleh pasar lokal. Sehingga, Karyono terpaksa menjual cabai merahnya ke luar daerah.

“Dari 5 kuintal, hanya dua kuintal saja yang bisa saya jual di Bojonegoro, sisanya keluar daerah,” tandasnya.

Petani lainnya, Komari (55), juga mengeluhkan hal yang sama. Selain harga turun, dia terpaksa menjual panenan cabai merahnya ke daerah lain.

“Ada yang ambil dari Ponorogo, harganya kurang lebih sama. Lebih tinggi sedikit dibanding jual di lokalan,” tukasnya.

Pihaknya berharap, Virus Covid-19 segera berakhir dan kondisi menjadi normal kembali. Selain karena biaya produksi yang tinggi dan tidak sesuai dengan pendapatan.

“Saya merugi kali ini, tapi semoga ada hikmahnya,” pungkasnya.(rien)

»Follow Suarabanyuurip.com di
» Google News SUARA BANYUURIP
» dan Saluran WhatsApp Channel SuaraBanyuurip.com


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *